Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Peringatan Dini BMKG, Gelombang Laut Tinggi Terjadi di Pangandaran, Cilacap hingga Yogyakarta

BMKG menyampaikan peringatan dini perihal gelombang laut yang tingginya diprakirakan mencapai empat sampai enam meter di selatan Pulau Jawa.

4 Agustus 2023 | 13.46 WIB

Wisatawan mengambil gambar ombak tinggi di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat, 20 Juli 2018. BMKG Yogyakarta memperkirakan gelombang tinggi yang terjadi beberapa waktu belakangan masih akan berlangsung di laut selatan Yogyakarta. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perbesar
Wisatawan mengambil gambar ombak tinggi di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat, 20 Juli 2018. BMKG Yogyakarta memperkirakan gelombang tinggi yang terjadi beberapa waktu belakangan masih akan berlangsung di laut selatan Yogyakarta. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyampaikan peringatan dini perihal gelombang laut yang tingginya diprakirakan mencapai empat sampai enam meter atau sangat tinggi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dalam peringatan dini yang berlaku hingga Sabtu, 5 Agustus 2023, BMKG menyampaikan bahwa gelombang yang sangat tinggi berpeluang menghampiri perairan Sukabumi-Cianjur, perairan Garut-Pangandaran, perairan Cilacap, perairan Kebumen-Purworejo, perairan Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-DIY.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, menyampaikan bahwa tinggi gelombang laut antara lain dipengaruhi oleh pola angin.  

"Gelombang sangat tinggi itu terjadi karena faktor pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan, yang umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 8-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan," katanya.

"Kalau dilihat pada pemodelan gelombang, tinggi gelombang empat sampai enam meter memang berpotensi terjadi hingga Senin, 7 Agustus 2023. Kami akan pantau, apakah gelombang sangat tinggi itu masih berpotensi terjadi atau kah akan terjadi penurunan," ia menjelaskan.

Transportasi laut diminta waspada

Teguh meminta operator sarana transportasi laut memerhatikan kondisi gelombang dan kecepatan angin demi keselamatan pelayaran.

Ia mengatakan bahwa kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko bagi pelayaran perahu nelayan serta kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter bisa membahayakan pengoperasian tongkang.

Di samping itu, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko bagi pelayaran kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter berisiko bagi pengoperasian kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas atau berwisata di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada, salah satunya dengan tidak mandi atau bermain air di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas," kata Teguh. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus