Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

CekFakta #207 Tips Mendeteksi Hoaks Foto Olahan Artificial Intelligence

Karena tampak sangat realistis, gambar buatan Artificial intelligence kerap disalahgunakan aktor jahat untuk memanipulasi warganet.

12 Mei 2023 | 22.29 WIB

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Anda mungkin pernah melihat gambar yang dibuat oleh teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Gambar atau foto yang dihasilkan oleh teknologi ini dikenal sebagai AI Generatif. Karena tampak sangat realistis, gambar buatan AI kerap disalahgunakan aktor jahat untuk memanipulasi warganet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagaimana Anda bisa membedakan gambar asli dari gambar hoaks yang dihasilkan komputer? Mari mulai menerapkan beberapa langkah mengidentifikasi gambar yang dihasilkan AI.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (24)
Tips Mendeteksi Hoaks Foto Olahan Artificial Intelligence

Berbagai tools Artificial Intelligence terbaru seperti Midjourney, DALL-E, Craiyon, atau Stable Diffusion, mampu menghasilkan gambar dari ramuan database gambar dalam jumlah tak terbatas. AI menggabungkan gambar-gambar ini dari database-nya, mendekonstruksinya, dan kemudian merekonstruksi foto piksel demi piksel. Nah, aktor jahat menjadikan tools ini sebagai senjata untuk menciptakan hoaks gambar isu-isu politik.

Misalnya, banjir gambar yang dihasilkan AI beredar di Twitter setelah pertemuan antara Vladimir Putin dan Xi Jinping pada 20 Maret 2023. Yang lain menggambarkan Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai pemungut sampah karena sampah menumpuk di jalan-jalan Paris di tengah pemogokan massal atas reformasi pensiun yang kontroversial.

Dibandingkan isu-isu politik internasional, hoaks gambar yang beredar di Indonesia masih cenderung hasil editan sederhana seperti foto Presiden Jokowi dan Ida Dayak dalam artikel Cek Fakta Tempo di sini. Namun, tak ada salahnya kita menguasai tips mendeteksi hoaks foto olahan AI yang dilansir AFP-FactCheck berikut ini:

  • Temukan gambar pertama yang diunggah dengan alat Reverse Image

Pencarian gambar terbalik (reverse image) dapat membantu dengan melihat apakah gambar tersebut pernah diindeks di mesin pencari dan menemukan postingan lama dengan foto yang sama. Jika Anda tidak dapat menemukan foto aslinya, pencarian gambar terbalik dapat menghasilkan versi gambar dengan kualitas lebih baik jika telah dipotong atau dimodifikasi saat dibagikan.

  • Petunjuk visual

Bahkan tanpa mengetahui sumber foto, Anda mungkin dapat menganalisis gambar itu sendiri menggunakan petunjuk visual.

  • Cari watermark

Watermark atau penanda gambar biasanya tersembunyi di dalam foto. Ini bisa digunakan sebagai petunjuk awal bahwa suatu foto pernah diolah oleh kecerdasan buatan. DALL-E, misalnya, secara otomatis menghasilkan bilah warna-warni di kanan bawah semua gambarnya. Crayion menempatkan pensil merah kecil di tempat yang sama.

  • Temukan inkonsistensi visual

Meskipun AI Generatif disebut sangat cerdas dalam menghasilkan gambar, ia masih mungkin memunculkan kesalahan alias cacat visual. Verdoliva dari Frederick II University of Naples menyebutkan, sejauh ini gambar AI kesulitan menghasilkan efek pantulan. 

Maka, cara yang baik untuk mengenali AI adalah dengan mencari bayangan, cermin, atau air. “Termasuk memperbesar mata dan menganalisis pupil karena biasanya ada pantulan saat Anda mengambil foto. Kita juga sering melihat bahwa ukuran matanya tidak sama, terkadang dengan warna yang berbeda.” Anda bisa menggunakan kaca pembesar di alat Invid-WeVerify.

  • Periksa latar belakangnya

Cara terbaik untuk mengenali anomali ini adalah dengan mengintip latar belakang foto. Meskipun pada pandangan pertama tampak normal, foto yang dihasilkan AI sering kali mengungkapkan kesalahan. “Semakin jauh suatu elemen, semakin banyak objek yang kabur, terdistorsi, dan memiliki perspektif yang salah,” kata Terrasi.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Pilot Susi Air Bekerja Sama dengan KKB Serang TNI dan Warga Papua?

Sebuah tautan beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp dengan narasi pilot Susi Air bekerja sama dengan KKB untuk menyerang TNI dan warga Papua. Apabila penerima mengklik tautan dalam pesan berantai tersebut, ia akan diarahkan menuju sebuah halaman artikel yang membahas kasus penculikan pilot Susi Air, Philip Mark Marthens oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM). Berjudul “HOT NEWS! TNI Kepung Sarang KKB Papua, Temukan Fakta Keterlibatan Pilot Susi Air, Jenderal Dudung Murka”.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tempo memverifikasi klaim-klaim itu menggunakan informasi dari sumber-sumber terpercaya. Selain itu mesin pencari juga digunakan untuk mengetahui asal video yang digunakan dalam unggahan di media sosial Halo, yang dijadikan sumber informasi.

Waktunya Trivia!

Benarkah HAARP Sebabkan Tsunami Aceh 2004 dan Digunakan untuk Krisis Pangan Dunia?

Tempo menerima permintaan warganet untuk memeriksa tentang konten yang memuat klaim bahwa proyek High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) telah digunakan untuk memunculkan tsunami Aceh pada tahun 2004 dengan jumlah korban lebih dari 200 ribu jiwa. 

Dikatakan juga bahwa saat ini HAARP tengah diarahkan untuk menciptakan krisis pangan di dunia. Informasi itu diklaim dibocorkan oleh Edward Snowden, seorang whistleblower yang membocorkan informasi yang sangat rahasia dari Badan Keamanan Nasional pada tahun 2013, dalam sebuah buku berjudul ‘Konspirasi Bencana Alam’ atau ‘Weather Warfare’ yang ditulis oleh Smith Jeffrey. 

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Inge Klara Safitri

Inge Klara Safitri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus