Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Legenda Celtics, Bill Russell, meninggal dalam usia 88 tahun pada Minggu, 31 Juli 2022, waktu setempat. Keluarganya mengumumkan kabar duka tersebut lewat media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak keluarga menuliskan bahwa Russell meninggal dengan istrinya, Jeannine, berada di sisinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Istri Bill, Jeannine, dan rekan-rekan serta keluarga, berterima kasih karena telah memberikan dukungan kepada Bill lewat doa-doa Anda. Mungkin Anda akan mengingat kembali satu atau dua momen emas yang dia berikan kepada kami, atau mengingat tawa khasnya yang menjelaskan kisah bagaimana momen-momen menyenangkan itu terjadi," bunyi pernyataan keluarga, seperti dikutip dari situs NBA.
"Dan kami berharap masing-msaing dair kita dapat menemukan cara baru untuk bertindak atau berbicara dengan komitmen Bill yang tanpa kompromi, bermartabat, dan selalu konstruktif terhadap prinsip. Itu akan menjadi yang terakhir dan abadi, kemenangan untuk #6 kita tercinta."
Komisaris NBA, Adam Silver, dalam pernyataannya, menyebut Russel adalah "juara terbesar di olahraga tim."
"Pada 6-foot-10, Russell menjadi headline era pusat dominan di NBA yang mencakup sesama Hall of Famer Wilt Chamberlain, saingannya dalam delapan playoff dan pertempuran juara.
Di luar lapangan, Russell adalah seorang advokat yang vokal dalam menyuarakan hak-hak sipil. Pada 2011, dia dianugrahi Pretidential Medal of Freedom oleh Presiden Barack Obama.
Pemilik nama lengkap William Felton Russell ini lahir pada 12 Februari 1934 di Monroe, Louisiana. Di masa mudanya, ayahnya, Charlie memboyong keluarganya pindah ke San Francisco Bay Area, di mana dia mendapatkan pekerjaan di galangan kapal.
Russell lantas bersekolah di McClymonds High School di Oakland, di mana dia harus berjuang mendapatkan waktu bermain sampai usia senior. Ia berhasil menarik perhatian sejumlah perguruan tinggi, bahkan mendapatkan tawaran bea siswa tunggal untuk bermain di Universitas San Francisco.
Di sana, dia berpatner dengan K.C. Jones yang kemudian menjadi rekan setim di Boston Celtic, memimpin San Francisco meraih 56 kemenangan beruntun dan kejuaraan NCAA pada 1955 dan 1956, 
Bill Russel. NBA
Russell dinobatkan sebagai Pemain Luar Biasa di turnamen 1955 dengan rata-rata mencetak 20,7 poin dan 20,3 rebound dalam tiga musim bersama Don.
Pelatih Celtics dan manajer umum Red Auerbach menawarinya untuk bergabung pada 1956 karena meyakini ketrampilan bertahan dan kecakapan Russell dalam rebound akan menjadi amunisi penting dalam timnya. Ketika itu, di tim tersebut sudah mempunyai Bob Cousy, Bill Sharman, dan Ed Macauley yang mempunyai catatan ofensif dan skor tinggi.
Russell akhirnya bergabung dengan Boston pada Desember 1956, setelah menyabet medali emas di Olimpiade AS 1956 pada November di Melbourne Games. Dalam 48 pertandingan, dia mencatat rata-rata 19,6 rebound (terbaik di NBA) dan 14,7 poin membantu Boston meraih gelar juara pertama kalinya.
Bersama Russell, Celtics kemudian memenangi delapan gelar berunun dari 1959 hingga 1966. Dia rata-rata mencatat 23 rebound per pertandingan selama tujuh musim berturut-turut.
"Bagi saya, salah satu hal yang paling idah untuk dilihat adalah sekelompok pria mengoordinasikan upaya mereka menuju tujuan bersama, secara bergantian menundukkan dan menegaskan diri mereka sendiri untuk mencapai kerja tim yang nyara dalam tindakan," kata-kata yang pernah ditulis Russell. "Saya mencoba melakukan itu, kami semua mencoba melakukannya di Celtics. Saya pikir kami berhasil."
Mantan rekan setim Bill Russell di Celtics, Don Nelson, mengatakan bahwa ada dua jenis superstar. "Seseorang yang membuat dirinya terlihat bagus dengan menjatuhkan orang lain. Tapi, ada tipe lain yang membuat para pemain di sekitarnya terlihat lebih baik, dan itulah tipe Russell."
NBA.COM
