Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

AHY Bicara Kekalahan Jakarta LavAni di Grand Final Proliga 2025

AHYU berbagi kesedihan atas kekalahan Jakarta LavAni saat menghadiri forum kuliah umum The Yudhoyono Institute Lecture Series.

12 Mei 2025 | 16.49 WIB

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono di IDX Tower, Jakarta, 23 April 2025. Tempo/Alfitria
Perbesar
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono di IDX Tower, Jakarta, 23 April 2025. Tempo/Alfitria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berbicara soal kekalahan Jakarta LavAni Livin Transmedia dalam laga Grand Final Proliga 2025. Menurut dia, kekalahan itu menyakitkan. "Saya masih sedih dengan kekalahan (LavAni) semalam, itu sangat menyakitkan," kata AHY di Yogyakarta pada Senin, 12 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

LavAni merupakan klub bola voli yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan presiden sekaligus ayah Agus Harimurti Yudhoyono. Dalam laga pamungkas di GOR Amongrogo, pada Minggu, 11 Mei 2025, Jakarta LavAni harus menyerah dari Jakarta Bhayangkara Presisi. Meski sempat unggulan 2-0, Jakarta LavAni kalah secara dramatis dengan skor 3-2.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agus berbagi kesedihannya saat menghadiri forum kuliah umum The Yudhoyono Institute Lecture Series di Yogyakarta. Setelah itu, AHY menyapa David Cohen, salah satu panelis yang juga profesor asal Universitas Stanford, Amerika Serikat, di bidang hukum dan hak asasi manusia. David adalah peserta dalam forum itu. "Di Indonesia, bola voli di Indonesia seperti American Football di Amerika, jadi semalam tim kami mengalami kekalahan," kata AHY kepada Cohen.

AHY mengingat pesan ayahnya agar menyikapi kekalahan maupun kemenangan dengan bijaksana. Menurut dia, kekalahan di final harus menjadi pelajaran timnya untuk berlaga di kompetisi Proliga musim depan. "Kadangkala kita menang, tapi kadang juga kita belajar. Kita harus move on, dan melakukan lebih baik lagi," kata laki-laki yang menjabat Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute itu.

AHY menilai Jakarta LavAni perlu mengevaluasi dan mencari penyebab kegagalan menjadi juara, baik dari pelatih, pemain, maupun cara bermain. "Kemenangan harus kita raih musim depan," ujarnya.

Setelah pertandingan melawan Jakarta Bhayangkara Presisi, asisten pelatih Jakarta LavAni Erwin Rusni mengatakan bahwa hasil yang didapat tim benar-benar anti klimaks dan tidak sesuai harapan. "Set pertama dan kedua kami masih bisa mengendalikan permainan. Tapi di set berikutnya pemain kami seperti kehilangan akal, karena disatu sisi lawan bisa membaca permainan kami," ujar dia.

Ia pun mengakui para pemain melakukan banyak kesalahan pada set ketiga dan keempat. "Banyak sekali kesalahan-kesalahan dari pemain, termasuk  receive, dan block kami semakin melemah," kata Erwin. Meski harus puas di peringkat runner up, dua pemain LavAni tetap mendapat gelar pemain terbaik Proliga 2025 melalui outside hitter yang diraih Taylor Sander dan middle blocker yang diraih Hendra Kurniawan.

Pribadi Wicaksono (Kontributor)

Koresponden Tempo di Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus