Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Angkat Besi: Eko Yuli dan 7 Lifter Indonesia Ikuti Kejuaraan Asia

Delapan atlet Indonesia akan tampil di Kejuaraan Angkat Besi Asia (Asian Championships 2019).

17 April 2019 | 05.26 WIB

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan melakukan angkatan ketika mengikuti pemusatan latihan di Kawasan Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, 4 Maret 2016. Sebanyak 13 atlet angkat besi menjalani pelatnas sebelum disaring menjadi lima putra dan dua putri untuk mengikuti Olimpiade Rio de Janerio 2016. ANTARA/Wahyu Putro A
Perbesar
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan melakukan angkatan ketika mengikuti pemusatan latihan di Kawasan Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, 4 Maret 2016. Sebanyak 13 atlet angkat besi menjalani pelatnas sebelum disaring menjadi lima putra dan dua putri untuk mengikuti Olimpiade Rio de Janerio 2016. ANTARA/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) akan kembali mengirimkan atlet untuk tampil di Kejuaraan Angkat Besi Asia (Asian Championships 2019).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pelatih kepala angkat besi Indonesia Dirja WIhardja mengatakan sebanyak delapan lifter sudah disiapkan menuju Asian Championships yang berlangsung 18-28 April 2019 di Ningbo, Cina. "Ini levelnya emas (bernilai poin tinggi)," ucap Dirja di mess atlet angkat besi, Jakarta, Selasa, 16 April 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Delapan lifter yang tampil adalah Eko Yuli Irawan, Deni, Triyatno, Rahmat Erwin, Mohammad Yasin. Lalu Syarah Anggraini, Nurul Akmal, Windi Cantika Aisah.

Dirja menyatakan di nomor putri kontingen Indonesia mesti kerja keras bila ingin meramaikan Olimpiade Tokyo 2020. Sebab, lifter andalan Sri Wahyuni absen dalam perebutan poin menuju olimpiade karena tengah hamil. Sri merupakan peraih medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Ditambah lagi, lifter Acchedya Jagaddhita gagal tes doping saat turun di EGAT's Cup International Weightlifting Championship Februari 2019. Federasi angkat besi dunia menyatakan tubuh Acchedya mengandung zat terlarang. Padahal ia digadang-gadang bakal menggantikan posisi Sri. "Di nomor putri kami memang harus kerja keras," kata Dirja.

Sementara di nomor putra, Eko Yuli nampaknya masih menjadi andalan. Meski demikian, lanjutnya, PABBSI berharap di Kejuaraan Asia nanti para lifter bisa menjaga angkatan masing-masing sebab ada banyak turnamen yang mesti diikuti sepanjang tahun ini.

Di dua turnamen sebelumnya, yakni Kejuaraan Dunia 2018 di Turkmenistan dan Kejuaraan Dunia 2019 di Fuzhou, Cina, Eko Yuli berhasil membawa pulang medali emas. Raihan itu, ucap Dirja, menjadi modal berharga Eko untuk mengumpulkan poin menuju Olimpiade Tokyo.

ADITYA BUDIMAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus