Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan atlet timnas bola voli putri Aprilia Manganang baru saja diumumkan sebagai laki-laki. Melalui konferensi pers virtual pada Selasa 9 Maret 2021, ia menyampaikan kelegaan dan kebahagiaan atas hasil pemeriksaan jenis kelaminnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anggota TNI AD berusia 28 tahun itu sadar dengan munculnya berbagai kontroversi. "Dari hasil itu, ternyata bahwa dilihat dari urologi ternyata bahwa Sersan Manganang lebih memiliki organ jenis kelamin laki-laki, bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita," kata Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal, dalam konferensi persnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Hormonal juga begitu, hormon normal, testosteronnya juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah, kami yakin Manganang lebih memiliki hormonal kategori normal laki-laki. Pemeriksaan radiologi IMR menyatakan hal yang sama."
Saat berkiprah di lapangan voli, Aprilia bukan tanpa kontroversi. Ia sempat diprotes karena jenis kelaminnya ketika bertanding di SEA Games 2015. Kala itu, kontingen Filipina meminta penyelenggara SEA Games untuk memeriksa Aprilia. Tim Filipina meminta agar Aprilian menjalani tes gender.
Roger Gorayeb, pelatih tim voli Filipina saat itu, menolak keberadaan Aprilia. Menurut dia, penampilan dan kekuatan fisik tidak wajar untuk ukuran pevoli putri. "Dia sangat kuat, itu seperti menempatkan laki-laki di kompetisi wanita," kata Roger Gorayeb pada 9 Juni 2015 lalu, dilansir oleh Inquirer.
Diluar kariernya sebagai atlet voli nasional, Aprilia Manganang diketahui merupakan prajurit TNI. Awal tahun 2021 ini, Aprilia kembali mengejutkan dengan postur tubuhnya yang semakin gagah. Instagram/@manganang92
Upaya Filipina sia-sia. Musababnya, protes baru disampaikan setelah Komite Medis Federasi SEA Games melakukan pengkajian. "SINGSOC diberitahukan oleh Komite Medis South East Asian Games Federation bahwa mereka telah meninjau dokumen-dokumen yang diserahkan oleh tim voli Indonesia dan sejak itu upaya banding ditolak," kata salah satu pejabat SINGSOC.
Persoalan tes gender bagi atlet sempat menjadi polemik di dunia olahraga. Aprilia dinyatakan bisa ikut bertanding mulai Rabu, 10 Juni 2015. Pada hari itu, Indonesia mengalahkan Filipina dengan skor 3-0. Aprilia mencetak 13 poin, penyumbang poin terbanyak di antara pemain Indonesia.
Protes oleh Filipina terhadap jenis kelamin Aprilia bukan kali pertama. Aksi ini telah terjadi pada 2011. Tim Popsivo Polwan di Ajang Livoli mempertanyakan jenis kelamin Aprilia. Kala itu, Popsivo menolak bertanding melawan klub yang diperkuat Aprilia, yakni Alko Bandung. Hal serupa kembali terjadi di Livoli 2013, usai Bank Jatim Surabaya dan Petrokimia Gresik menyuarakan protesnya.
Belum lama ini, tepatnya pada 10 September 2020, Aprilia Manganang mengumumkan keputusannya untuk pensiun sebagai atlet voli putri melalui akun Instagram. "Pada kesempatan ini saya menyatakan kepada pecinta bola voli Indonesia bahwa saya Aprilia Manganang memutuskan untuk memundurkan diri dari dunia voli," ujar Aprilia yang meneruskan perjalanan hidupnya di dunia militer.
ANNISA FEBIOLA