Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden menelepon Timnas Amerika Serikat yang tengah bersiap tampil dalam Piala Dunia 2022 di Qatar. Ia meminta para pemain arahan pelatih Gregg Berhalter itu untuk memberikan yang terbaik dan "mengejutkan mereka semua".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biden menelepon pemain di Doha, Minggu, 20 November. Ia memberikan kata-kata penyemangat kepada kelompok yang dia akui sebagai orang luar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Timnas Amerika Serikat menempati posisi ketiga di Piala Dunia 1930 perdana tetapi tidak pernah melangkah lebih jauh dari perempat final sejak itu. Mereka hanya mencapai tahap itu sekali, pada tahun 2002.
Sebagai perbandingan, tim nasional wanita AS adalah pemenang Piala Dunia empat kali dan akan mengejar gelar ketiga berturut-turut di putaran final tahun depan di Australia dan Selandia Baru.
Biden mengatakan kepada Berhalter dengan bercanda, "Pelatih, masukkan saya, saya siap bermain."
Dia menambahkan, "Saya tahu Anda tidak diunggulkan, tetapi saya akan memberi tahu Anda, kawan, Anda memiliki beberapa pemain terbaik di dunia dan Anda mewakili negara ini, dan saya tahu Anda akan bermain dengan hati, jadi ayo kejutkan mereka semua."
"Tetap percaya satu sama lain, bermainlah sekeras mungkin, untukmu dan keluargamu, rekan satu timmu, dan seluruh negara mendukungmu."
Baca Juga: Prediksi Timnas AS vs Wales di Piala Dunia 2022 Malam Ini
Berhalter menjawab, "Itu pesan yang sangat bagus, Tuan Presiden. Seluruh tim ada di sini sekarang dan kami sangat menghargai dukungan Anda dan kami siap bertarung."
Biden menambahkan, "Saya berharap ada di sana untuk melihat Anda, sungguh. Hadapi mereka, mainkan saja hati Anda. Saya tahu Anda akan melakukannya, saya tahu Anda akan melakukannya."
Timnas Amerika Serikat akan menghadapi Wales dalam laga pertama Selasa dinihari nanti. Mereka, yang kembali tampil setelah gagal lolos pada 2018, juga akan menghadapi Inggris dan Iran di Grup B.
REUTERS