Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Asian Games 2018: Wushu Perbaiki Gerakan Nantu, Apa Itu?

Pelatih wushu Indonesia, Zhang Yue Ning, fokus memperbaiki gerakan nantu, yaitu gerakan memutar di udara yang vital bagi penilaian di Asian Games 2018

27 Maret 2018 | 12.54 WIB

Atlet wushu putra Jabar Wiono Saragih memperagakan jurus dalam nomor nan quan wushu putra di Sport Mall Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, 26 Oktober 2017. Pertandingan wushu yang berlangsung hingga 29 Oktober 2017 dan sebagai ajang uji coba Asian Games 2018 tersebut diikuti 547 atlet dari 20 perkumpulan dan pengurus provinsi (pengprov) Wushu Indonesia (WI). ANTARA FOTO
Perbesar
Atlet wushu putra Jabar Wiono Saragih memperagakan jurus dalam nomor nan quan wushu putra di Sport Mall Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, 26 Oktober 2017. Pertandingan wushu yang berlangsung hingga 29 Oktober 2017 dan sebagai ajang uji coba Asian Games 2018 tersebut diikuti 547 atlet dari 20 perkumpulan dan pengurus provinsi (pengprov) Wushu Indonesia (WI). ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet pemusatan latihan nasional cabang olahraga wushu untuk persiapan Asian Games 2018, memfokuskan untuk memperbaiki gerakan-gerakan vital yang sangat berpengaruh pada penilaian pertandingan.

"Dari segi gerakan jurus, itu saat ini kami fokus memperkuat dan memperbaiki gerakan nantu," kata pelatih wushu Indonesia, Zhang Yue Ning, di Jakarta, Senin 26 Maret 2018.

Gerakan tersebut, kata pelatih berpaspor Cina tersebut, butuh "dipertajam" karena merupakan gerakan sulit berputar di udara yang harus berakhir dengan mendarat spli atau kuda-kuda yang sempurna dan tidak boleh gagal.

"Untuk jurus, meningkatkan levelnya, jurus nantu itu paling menentukan, kalau gagal sedikit, ada pengurangan nilai yang cukup besar, terutama bagi atlet-atlet yang baru, muda dan junior secara keseluruhan," kata dia.

Baca: Kejurnas Wushu Piala Presiden Jadi Ajang Seleksi Asian Games 2018

Terkait kondisi pemain pelatnas yang sudah berlatih sejak Desember 2017 sendiri, Zhang mengatakan semuanya memiliki grafik persiapan yang menanjak.

Akan tetapi, perjalanan pemain Indonesia dalam Asian Games 2018 mendatang diprediksinya tidak akan mudah meski tim wushu Indonesia diperkuat pemain-pemain seperti Lindswell Kwok dan Juwita Niza.

"Ini tantangannya, karena mereka yang memperoleh medali Asian Games Incheon 2014 lalu, usianya semakin bertambah dan kondisi saat ini tidak seperti empat tahun lalu," ujarnya.

"Terlebih ada cedera fisik karena otot sobek yang pasri banyak mempengaruhi atlet, karena kan kondisi mereka tidak sefit seperti yang lalu," kata Zhang.

Namun dia tetap yakin semua atlet akan siap berlaga tepat waktu pada saat Asian Games 2018 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus