Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Atlet Pencak Silat Jerman Jalani Pemusatan Latihan di Yogyakarta

Sebanyak 26 atlet Pencak Silat asal Perguruan Bongot Harimau Berlin, Jerman, menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta.

28 Oktober 2018 | 14.26 WIB

Aksi pesilat Indonesia, Sugianto, saat tampil dalam babak final tunggal putra pencak silat seni Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Sugianto berhasil meraih medali emas dengan poin 471. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Aksi pesilat Indonesia, Sugianto, saat tampil dalam babak final tunggal putra pencak silat seni Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Sugianto berhasil meraih medali emas dengan poin 471. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 26 atlet Pencak Silat dari berbagai usia asal Perguruan Bongot Harimau Berlin Jerman menjalani training camp atau pemusatan latihan sekaligus berguru teknik serta hakekat silat dengan para pesilat tanah air di Yogyakarta.

Baca: Menpora Dorong Promosi Pencak Silat Menuju Olimpiade 2032

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam kegiatan bertajuk Camp Silat Pencak Wisata Budaya yang dimulai sejak 24 Oktober hingga 1 November 2018 dan bertempat di kawasan Ledok Sambu. Pakem, Sleman
itu, para pesilat Jerman diajak belajar mengenai silat sebagai olahraga beladiri sekaligus seni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arif Baskoro, pimpinan Tuntungan Project, komunitas yang menginisiasi training camp pesilat Jerman di Indonesia tersebut, mengatakan para pesilat dari Jerman merupakan para atlet yang selama ini kerap turun di kejuaraan mewakili negara maupun perguruan.

Kegiatan itu dilangsungkan karena selama ini para pesilat di Eropa hanya mengetahui silat sebagai sebuah olahraga, namun kurang mengetahui hakekat silat yang juga memiliki akar seni ini.

"Pesilat Jerman ini selama di Yogya akan diajak lebih mempelajari silat sebagai bagian seni dari daerah aslinya, Indonesia,” ujar Arif Minggu, 28 Oktober 2018.

Adapun materi dan praktek diberikan oleh para pendekar yang berasal dari beberapa perguruan silat Indonesia seperti Tapak Suci, PS Asad, dan Khrisnurti. Arif menuturkan bahkan para peserta juga rela tidur di pinggir Kali Kuning dekat kawasan kamp karena materi yang diberikan sangat padat sejak pagi hingga malam hari.

“Setiap hari ada latihan tiga kali sehari pagi, sore dan malam. Mereka sangat serius mengikuti, karena memang para pesilat ini adalah atlet di negaranya yang punya misi juara di Eropa," ujarnya.

Chandrasa Sedyaleksana, vice president Pencak Silat Union Deutschland, menuturkan para pesilat yang turut dalam kegiatan itu dikenalkan silat secara lebih utuh, bukan sekedar aktivitas fisik. "Silat memiliki aspek spiritual, seni budaya, bela diri dan olahraga itu sendiri,” ujarnya.

Baca: Yogyakarta Pencak Silat Championship 2018 Pecahkan Rekor MURI

Dari kegiatan training camp yang melibatkan pesilat manca itu, diharapkan silat semakin dikenal masyarakat dunia. " Ketika silat makin dikenal diharapkan bisa mendorong silat masuk ke event multinasional seperti Olimpiade," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Hari Prasetyo

Hari Prasetyo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus