Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DUA sosok berpakaian biru tua itu berdiri saling berhadapan dengan kaki berjinjit. Kaki kanan di depan, kaki kiri sedikit di belakang. Mereka saling menatap mata lawan yang tersembunyi di balik penutup wajah. Sebatang pedang bambu yang mereka genggam dengan dua tangan diacungkan ke depan, mengarah ke tenggorokan lawan masing-masing. Pertarungan pun dimulai.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo