Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Buat Program Penggalangan Dana, Andriy Shevchenko Tak Kuasa Kunjungi Rumah Sakit Ukraina

Andriy Shevchenko bersama Robert Lewandowski dan petenis Iga Swiatek melakukan penggalangan dana untuk korban perang di Ukraina.

13 Oktober 2022 | 13.43 WIB

Pelatih Ukraina Andriy Shevchenko. REUTERS
Perbesar
Pelatih Ukraina Andriy Shevchenko. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Andriy Shevchenko begitu tak kuasa melihat sejumlah anak-anak yatim piatu yang mengalami luka berat di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Mantan pemain AC Milan itu larut dalam kesedihan saat berkunjung ke rumah sakit Ukraina yang sedang merawat warga korban perang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Meski demikian, kengerian yang disaksikan mantan striker Chelsea itu dalam dua perjalanan penggalangan dana telah memicu keinginannya untuk bertahan. Tempat-tempat di mana ia dibesarkan sebagai seorang anak, seperti Kyiv, Irpin, Dnipro, telah hancur dihantam roket dan bom.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya sudah melihat kenyataannya," kata Andriy Shevchenko. "Ini adalah perang. Itu adalah sesuatu yang harus Anda lihat dengan mata kepala sendiri. Ini bukan film. Ini adalah kehidupan nyata." 

“Ketika Anda melihat tempat-tempat dari masa kecil Anda terkena roket, bangunan yang dihancurkan oleh api, itu melakukan sesuatu untuk Anda," tutur Shevchenko. “Pada kunjungan kedua, saya melihat Irpin. Kota yang dulunya indah ini, penuh dengan gedung-gedung baru, sekarang tidak ada apa-apanya. Hitam. Diratakan. Hancur."

Kondisi serupa terjadi di Borodyanka, Bucha, dan Hostomel. Saat berada di Dnipro, ia mendapat kesempatan mengunjungi bangsal anak-anak di rumah sakit dan melihat laki-laki dan perempuan berusia enam tahun dengan luka parah.

“Saya mendengar cerita tentang bom yang menghantam rumah mereka dan mengambil kaki, lengan, keluarga mereka. Saya pergi dari satu kamar ke kamar lain dan yang lain dan yang lain. Jujur, setelah kamar kedua, saya tidak ingin melanjutkan. Aku tidak tahan lagi. Itu terlalu banyak kesedihan,” kata Shevchenko.

Shevchenko, yang menghabiskan tiga tahun di Stamford Bridge antara 2006-2009, telah meminta bantuan striker Barcelona dari Polandia Robert Lewandowski dan rekan senegaranya, bintang tenis nomor satu dunia Iga Swiatek. Mereka bersama dengan organisasi Laureus Sport berupaya membantu pengungsi Ukraina di kota Krakow, Polandia.

Shevchenko yang kini berusia 46 tahun telah menghadiahkan Lewandowski ban kapten Ukraina yang akan dia bawa bersamanya ke Piala Dunia 2022 Qatar. “Olahraga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi opini dan bahkan kebijakan dalam perang ini. Saat ini, olahraga benar-benar memiliki kekuatan untuk mengubah dunia,” kata mantan pelatih Timnas Ukraina ini. 

Shevchenko juga mencoba membangun kembali lapangan sepak bola Irpin. Ia menyatakan, sebelum terjadi perang, kota tersebut memiliki stadion sepak bola yang indah, serta akademi baru dengan lapangan buatan. “Setelah pengeboman, hanya satu lapangan yang tidak tersentuh," kata dia kepada Players Tribune.

Ia menyatakan telah berbicara dengan wali kota ihwal penggalangan dana untuk membangun kembali bangunan sisanya. "Tetapi untuk saat ini mereka tetap penuh dengan kawah, puing-puing, dan pecahan peluru. Terlepas dari segalanya, saya melihat anak-anak di luar sana menendang bola," ujarnya. 

Andriy Shevchenko menyatakan anak-anak seharusnya tidak berada dalam kondisi peperangan. “Tapi tetap saja mereka ada. Masih melawan. Itulah semangat Ukraina,” kata dia.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus