Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Casey Stoner Kasih Tips Agar Kawasaki dan Suzuki Kembali ke MotoGP

Casey Stoner menyebut Kawasaki dan Suzuki meninggalkan MotoGP karena tantangan finansial dalam menjalankan proyek besar-besaran.

1 Januari 2024 | 11.00 WIB

Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, dan Alex Rins dari Tim Suzuki Ecstar beraksi saat balapan MotoGP Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Ahad, 8 November 2020. REUTERS / Juan Medina
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, dan Alex Rins dari Tim Suzuki Ecstar beraksi saat balapan MotoGP Eropa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Ahad, 8 November 2020. REUTERS / Juan Medina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Casey Stoner menjadi mantan pembalap yang gencar mengkritik perkembangan aerodinamika dan downforce yang membawa MotoGP ke kecepatan lebih tinggi dari sebelumnya, meskipun hal ini terkadang membawa peningkatan risiko.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mantan pembalap Ducati itu bahkan menyebut kalau MotoGP lebih kepada adu para teknisi alih-alih dibanding ridernya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersebut menjadi salah satu alasan, Kawasaki dan Suzuki meninggalkan MotoGP karena tantangan finansial dalam menjalankan proyek besar-besaran. Casey Stoner pun menilai ada cara untuk dua pabrikan itu bisa kembali ke arena balap.

Juara dua kali bersama Ducati dan Honda ini menyebut MotoGP memerlukan konsistensi yang lebih besar dalam hal peraturan, berapa lama peraturan harus diterapkan, dan biaya yang harus dikeluarkan.

"Kita terus berpikir Anda tidak bisa menghentikan perkembangan ini, terutama di area prototipe. "Kita tidak membutuhkan hal-hal seperti ini di jalanan sehingga kami dapat mengatur apa yang kami lakukan. Kita memerlukan seperangkat aturan yang pada dasarnya berlaku selama 10 tahun," ucap Stoner saat berbicara kepada TNT Sports.

"Produsen masuk, tahu apa yang bisa mereka sisihkan untuk anggaran, realistis. Bawa kembali Suzuki, Kawasaki, pabrikan lain. Mereka tahu peraturannya sama selama 10 tahun, sehingga mereka tidak akan berkatatidak punya anggaran untuk ini," Stoner melanjutkan.

Stoner juga meminta MotoGP stop meniru F1 dari segi penggunaan elektronik yang dianggap berlebihan.

"Saya merasa kita terus-menerus mencoba meniru Formula 1, hanya saja kami punya lebih banyak perangkat elektronik." dia menerangkan.

Sebagai bagian dari upaya untuk meniru F1, balapan sprint telah menjadi tambahan besar pada olahraga ini musim ini dan Stoner mengatakan hal itu tidak boleh dilakukan.

"Kita tidak perlu meniru Formula 1. Kami menciptakan balapan karena lebar motor kami satu setengah kaki dan Anda dapat memasukkan delapan motor ke dalam satu tikungan. Anda tidak bisa melakukan itu di F1. Kita tidak boleh mencoba meniru mereka seperti sesi sprint misalnya," Stoner menegaskan.

Pilihan Editor: Rahasia Bagnaia Bisa Raih Juara Dunia MotoGP Berturut-turut

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto


close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus