Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Danilo Petrucci Tak Bisa Menolak Gantikan Enea Bastianini di MotoGP Prancis 2023

Pembalap World Superbike (WSBK) Danilo Petrucci bakal menggantikan Enea Bastianini di Grand Prix MotoGP Prancis 2023.

8 Mei 2023 | 16.00 WIB

Pembalap Mission Winnow Ducati Danilo Petrucci menjuarai MotoGP Prancis. REUTERS/Stephane Mahe
Perbesar
Pembalap Mission Winnow Ducati Danilo Petrucci menjuarai MotoGP Prancis. REUTERS/Stephane Mahe

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap World Superbike (WSBK) Danilo Petrucci dilaporkan bakal kembali tampil di Grand Prix MotoGP 2023. Dirinya akan menggantikan Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team) di MotoGP Prancis pada akhir pekan nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Itu terjadi ketika Enea Bastianini mengalami cedera patah tulang belikat kanannya saat menjalani Sprint Race MotoGP Portugal 2023. Akibat insiden tersebut dirinya belum pernah tampil dalam empat seri balapan MotoGP 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petrucci dipercaya untuk mengambil alih tugas Bastianini di Grand Prix MotoGP Prancis 2023. Tim pabrikan Ducati memilih Petrucci setelah pembalap penguji mereka, Michele Pirro akan tampil di Italian Superbike Championship akhir pekan nanti.

“Terakhir kali saya mengendarai Ducati di Le Mans, saya menang. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mengendarai motor juara dunia dan mengenakan setelan kulit yang pernah saya menangkan di masa lalu. Itu adalah emosi yang tak terlukiskan, saya tidak sabar untuk kembali ke jalur bersama tim Ducati Lenovo,” kata Petrucci, dikutip dari Speedweek.

“Ini mungkin balapan MotoGP terakhir saya, saya tidak bisa menolaknya. Saya sudah bekerja dengan Ducati sejak 2011, saat itu saya adalah test rider untuk Panigale V2. Ini adalah hadiah besar. Kamis malam Paolo Ciabatti bertanya apakah saya bisa. Saya bilang ya," tambah dia.

Pada muim lalu, Petrucci juga sempat kembali tampil di MotoGP untuk menggantikan Joan Mir di tim pabrikan Suzuki Ecstar. Pembalap berkebangsaan Italia tersebut menilai lebih mudah mengendari motor balap Ducati ketimbang Suzuki.

"Setidaknya di Ducati saya tahu di mana semua tombolnya. Dan di Ducati, mereka mengetahui posisi duduk saya dan memiliki banyak data saya di masa lalu. Dan mereka memiliki mesin V4. Saya selalu mengendarai V4, tetapi Suzuki memiliki empat silinder segaris,” jelas dia.

“Semuanya berbeda di sana dan sulit bagi saya untuk beradaptasi. Balapan juga menjadi mimpi buruk karena kami tidak memiliki data untuk kondisi basah. Jadi tujuan saya adalah menyelesaikan balapan. Sekarang saya tidak punya harapan, saya hanya ingin bersenang-senang. Tapi aku hanya bersenang-senang saat aku cepat. Jadi aku ingin cepat," ujar dia.

SPEEDWEEK

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus