Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juara tinju dunia kelas berat, Deontay Wilder, terjun ke olahraga adu pukul bukan karena kebetulan namun keterpaksaan. Cita-cita Wilder sebenarnya menjadi pemain sepak bola Amerika.
Setelah menamatkan sekolah menengah atas di Tuscaloosa High School, Wilder mengejar mimpinya menjadi pemain sepak bola Amerika profesional. Namun dia kalah bersaing di bidang ini. Ditambah lagi dia punya anak dari pacarnya, Jessica Scales, di tahun 2004.
Malang bagi bayi perempuan pasangan Wilder-Scales, dia lahir dengan kelainan di tulang belakang sehingga menderita kelumpuhan. Sebagai ayah, Wilder lantas bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pengobatan putri sulungnya.
Baca: Tinju Dunia: Begini Peta Pemegang Juara Kelas Berat Dunia
Wilder melupakan cita-citanya masuk universitas. Dia hanya melanjutkan pendidikan di lembaga pendidikan setingkat Diploma 2 di kota kelahirannya Tuscaloosa, Alabama. Sembari belajar, dia berlatih tinju.
Tinju ternyata menjadi jalan hidupnya. Diawali dari berbagai kemenangan di jenjang amatir tingkat lokal hingga nasional, Wilder punya kesempatan mencicipi kompetisi di level Olimpiade. Dia terpilih membela Amerika Serikat di Olimpiade Beijing 2008, dan pulang dengan membawa perunggu.
Sebab itulah Wilder membawa julukan The Bronze Bomber setelah berkarier sebagai petinju profesional. Profesi ini membawa Wilder ke jenjang tertinggi, sebagai juara dunia kelas berat versi WBC.
“Naeiya lah yang membuat semua seperti ini. Jika tidak karena dia, mungkin saya akan menjadi orang yang lain. Karena dia saya menjadi juara dunia, dan semua ini saya lakukan semata untuknya,” ujar Wilder, tentang motivasi bertinju demi putri sulungnya yang bernama Naieya.
Baca: Jelang Laga Tinju Dunia, Deontay Wilder Galau Soal Doping
Wilder kini diperkirakan memiliki kekayaan US$ 10 juta, atau sekitar Rp 136 miliar dari profesinya sebagai petinju profesional, yang membuat dia tak lagi kesulitan membiayai terapi untuk Ava. Dan akan bertambah jauh lebih banyak jika Wilder benar-benar jadi menghadapi Anthony Joshua, juara kelas berat versi WBA/IBF/IBO.
Sebelum rencananya melawan Joshua terlaksana, Deontay Wilder harus menghadapi Bermane Stiverne dalam laga perebutan gelar kelas berat yang akan digelar di Brooklyn, New York, akhir pekan nanti. Jika menang, kesempatan akan semakin terbuka untuk The Bronze Bomber ini.
EXPRESS | FIGHTNEWS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini