Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Performa brilian Donyell Malen di pertandingan terakhir babak penyisihan grup melawan Makedonia Utara memicu perdebatan menjelang timnas Belanda berlaga di babak 16 besar Euro 2020. Pelatih timnas Belanda Frank de Boer menghadapi dilema untuk mencari pendamping Memphis Depay di lini depan saat menghadapi Republik Cek, di Puskas Arena, Hungaria, Ahad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Oranje memenangkan ketiga pertandingan fase grup dan memuncaki Grup C. Striker Wolfsburg Wout Weghorst memulai dua pertandingan pembukaan saat melawan Ukraina dan Austria. Adapun Malen mendapat pujian saat Belanda melawan Makedonia Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun tidak mencetak gol, Malen terlibat dalam terciptanya ketiga gol yang dicetak timnya. Ia memiliki kerja sama yang bagus dengan Memphis Depay. Tim pelatih dan Frank de Boer harus memutuskan siapa yang harus menemani rekrutan baru Barcelona dalam lini serang The Oranje.
Duet Memphis dan Malen mampu mengganggu pertahanan lawan mereka dengan bertukar posisi terus-menerus selama pertandingan. Malen menerima panggilan untuk Euro 2020 setelah musim yang hebat bersama PSV Eindoven. Di Eredivisie, ia mencetak 27 gol di semua kompetisi, sementara Weghorst mencetak 20 gol di Bundesliga.
Pemain Timnas Belanda, Donyell Malen. REUTERS/Dean Mouhtaropoulos
“Di babak kedua saya, akan selalu memulai Malen dan bukan dengan Weghorst. Dengan duet Malen-Depay, permainan tim nasional jauh lebih beragam. Itu sudah terlihat saat melawan Makedonia Utara,” kata mantan striker Belanda Roy Makaay kepada De Telegraaf. "Jika Depay tampil sebagai penyerang, Malen bisa memulai dari kiri dan sebaliknya."
Dengan Luuk de Jong absen karena cedera, Weghorst mencetak gol di pembuka Euro Belanda, sementara Malen menghasilkan dua assist melawan Makedonia Utara. Mantan striker Pierre van Hooijdonk berpendapat bahwa Malen harus mulai mendapat tempat di lini serang saat babak sistem gugur. Menurut dia, permainan agresif diperlukan timnas Belanda saat melawan tim yang lebih kuat.
"Jika Oranje ingin mencapai sesuatu di Kejuaraan Eropa ini, Frank De Boer harus meletakan Donyell Malen melawan lawan terberat," kata Van Hooijdonk. "Itulah satu-satunya cara tim Belanda membuka kesempatan untuk menjadi juara Eropa."