Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky memberi catatan khusus kepada beberapa pasangan ganda Indonesia yang tampil di Thailand Masters 2024. Ia mengapresiasi mereka yang mampu mencapai target, juga menyayangkan mereka yang gagal memenuhi ekspektasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim bulu tangkis Indonesia mengakhiri kiprah di Thailand Masters 2024 tanpa gelar. Tiga wakil terakhir dari sektor ganda terhenti di semifinal. Mereka adalah ganda putra Bagas Maulana / Muhammad Shohibul Fikri, ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma, dan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto / Lisa Ayu Kusumawati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walau gagal menembus final, Rionny tetap mengapresiasi perjuangan ketiga pasangan ganda tersebut. "Bagas / Fikri, Ana / Tiwi, dan Rehan / Lisa yang perjalanannya tidak mudah. Mereka sebelum kalah di semifinal, menunjukkan penampilan yang luar biasa," ucapnya dikutip dari keterangan tim media PBSI, Selasa, 5 Februari 2024.
"Rehan / Lisa contohnya, berhasil mengalahkan Goh / Lai (wakil Malaysia, Goh Soon Huat / Lai Shevon di 16 besar) yang secara peringkat lebih tinggi. Selain itu, mereka juga sukses membalas kekalahan di Indonesia Masters atas wakil Denmark Jesper Toft / Clara Graversen," kata Rionny menambahkan.
Namun, tak semua wakil yang berlaga di ajang itu mampu memenuhi harapannya. Seperti ganda putra Leo Rolly Carnando / Daniel Marthin, misalnya. Usai menjuarai Indonesia Masters 2024, mereka justru keok di babak 16 besar dari wakil tuan rumah Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul. Selain itu, ganda campuran Rinov Rivaldy / Pitha Haningtyas tersingkir di babak 32 besar dari wakil Jerman Mark Lamsfuss / Isabel Lohau.
Rionny menyayangkan kedua pasangan yang cukup diunggulkan tersebut malah tak bisa berbuat banyak di lapangan. Akan tetapi, dia menilai Leo / Daniel dan Rinov / Pitha menunjukkan grafik permainan yang meningkat. Pria berusia 56 tahun itu pun memaklumi inkonsistensi permainan anak asuhnya mengingat jadwal turnamen yang padat.
"Tidak mudah bermain di empat turnamen beruntun terutama dari fokus dan pikirannya. Ini sulit menjaganya agar tetap prima. Kalau dari fisik dan teknik pasti ada pengaruh juga tapi ini lebih mudah disiasati," tuturnya. "Tapi kalau saya menilai, dari Malaysia Open hingga Thailand Masters ini, grafik anak-anak cenderung terus meningkat."
Rionny berharap, ke depan para pemain bisa menjaga konsistensi permainannya demi menuai hasil yang lebih baik. Tim bulu tangkis Indonesia selanjutnya akan beralga dalam ajang Badminton Asia Team Championships atau Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu 2024 di Malaysia mulai 13 Februari.
Pilihan Editor: 3 Fakta Menarik Timnas eFootball Indonesia, Juara AFC eAsian Cup Qatar 2023