Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

F1: Mattia Binotto Diisukan ke Audi, Dapat Restu dari Eks Direktur Ferrari

Mattia Binotto dipastikan telah meninggalkan jabatannya sebagai bos tim pabrikan Ferrari setelah Formula 1 2022 berakhir, dan diisukan gabung Audi.

10 Januari 2023 | 12.00 WIB

Bos Ferrari Mattia Binotto dalam foto 12 April 2019 di Sirkuit Internasional Shanghai, China. (REUTERS/Aly Song) (REUTERS)
Perbesar
Bos Ferrari Mattia Binotto dalam foto 12 April 2019 di Sirkuit Internasional Shanghai, China. (REUTERS/Aly Song) (REUTERS)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mattia Binotto dipastikan telah meninggalkan jabatannya sebagai bos tim pabrikan Ferrari setelah Formula 1 2022 berakhir. Kini dirinya digadang-gadang bakal menjadi pilihan tepat untuk mengisi kursi di Audi pada F1 2026.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Binotto sendiri diklaim memiliki peran penting dalam kinerja Ferrari di F1, setidaknya dalam empat musim terakhir. Sayangnya, beberapa keputusan strategi yang kurang baik membuat tim Kuda Jingkrak hanya bisa menjadi runner-up di klasemen konstruktor Formula 1 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski begitu, mantan direktur olahraga Ferrari Cesare Fiorio tetap memandang Binotto sebagai sosok yang hebat. Dirinya pun menilai bahwa Binotto bakal menjadi pilihan yang cocok untuk menjabat di Audi pada F1 2026.

"Jika saya akan masuk ke Formula 1, saya tidak akan melewatkan kesempatan ini (merekrut Binotto)," kata dia seperti dilansir Tempo.co dari situs Corriere dello Sport hari ini, Selasa, 10 Januari 2023.

Lebih lanjut Fiori menyayangkan kepergian Binotto dari tim pabrikan Ferrari pada akhir musim lalu. Pria yang menjabat sebagai direktur olahraga Ferrari antara musim 1989-1991 tersebut tak mengerti mengapa Binotto dilepas.

“Saya selalu berpikir dia adalah teknisi yang hebat. Karena F1-75 adalah mobil terbaik tahun lalu bersama pembalap Red Bull Racing,” jelas Fiori seperti dilansir Tempo.co dari situs Speedweek. 

“Ferrari kalah dalam perebutan gelar karena kurangnya stabilitas, beberapa strategi yang buruk, dan juga beberapa kesalahan mengemudi. Binotto adalah insinyur yang hebat, tetapi tugas manajer tim berbeda," tutup dia.

SPEEDWEEK | CORRIERE DELLO SPORT

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus