Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Point guard Phoenix Suns Chris Paul mengatakan timnya akan berusaha memperkuat tembok pertahanan untuk menghentikan performa dominan Giannis Antetokounmpo mejelang game ketiga final NBA melawan Milwaukee Bucks di Fiserv Forum, Wisconsin, Rabu, 14 Juli atau Kamis WIB, 15 Juli 2021.
Meski masih memimpin 2-1, seri final agaknya masih belum sepenuhnya dalam kendali Suns. Musababnya, Antetokounmpo mampu tampil dominan di dua laga terakhir untuk Bucks.
Penampilan di dua game terakhir membuat pemain berjuluk "Monster Yunani" tersebut bergabung dengan klub eksklusif sebagai dua pemain yang pernah mengemas sedikitnya 40 poin dan 10 rebound dalam dua final beruntun setelah Shaquille O'Neal. "Kami akan terus berusaha membangun tembok," kata Paul sebagaimana dikutip Reuters pada Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemain guard tim Phoenix Suns, Chris Paul mendrible bola di depan pemain foward tim Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo dalam Gim pertama Final NBA 2021 di Phoenix Suns Arena, Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, 6 Juli 2201. Mark J. Rebilas-USA TODAY Sports/REUTERS
"Dia terus tancap gas di tiap permainan, seperti running back kelas NFL yang berlari kencang. "Pelatih bilang, kami hanya perlu mencoba menghalangi jalannya. Tapi dia selalu bisa melakukannya, karena dikelilingi pemain hebat juga," ujarnya menambahkan," ujar dia.
Dominasi Giannis Antetokounmpo menerobos paint area, yang dibanding-bandingkan dengan O'Neal, menimbulkan aspek persaingan dari final NBA yang awalnya tampak akan selesai cepat setelah Suns mengemas kemenangan dua game pertama. "Terlepas dari caranya, dia mencetak angka. Anda tahu apa artinya? Dia datang, dunk, dan dunk lagi, kemudian menceploskan lay up," kata Paul.
"Kami harus mencari cara untuk memperlambat pergerakannya. Saya tidak peduli apa yang terjadi dengan statistik setelah laga, yang penting adalah kami harus menang," ujar Chris Paul menambahkan.
Phoenix Suns, yang tak pernah juara NBA, tengah mencoba lagi peruntungan mereka dalam penampilan ketiga di babak final setelah gagal pada 1976 dan 1993.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini