Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertarungan lintas disiplin seni bela diri antara MMA dan tinju bisa terjadi pada tahun 2022. Petinju kelas berat Tyson Fury, secara terbuka, menyatakan minatnya untuk melawan petarung UFC, Francis Ngannou.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, pada Kamis, 6 Januari 2022, juara tinju kelas berat WBC itu menantang Francis Ngannou untuk berhadapan di atas ring. Ia bahkan mempersilakan Ngannou mengenakan sarung tangan UFC yang beratnya lebih ringan ketimbang sarung tangan tinju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Siapa yang ingin melihat saya menghadapi petarung ini dengan aturan tinju dan menggunakan sarung tangan UFC?" tulis Fury.
Merasa tertantang, Ngannou pun menanggapinya dengan menantang balik petinju berjuluk The Gipsy King tersebut. Petarung asal Kamerun itu siap melawan Fury dengan sarung tinju tetapi duel harus mengikuti peraturan MMA. "Bagaimana dengan menggunakan aturan MMA tetapi memakai sarung tangan tinju? Saya bisa membantu Anda," ujar Ngannou.
Fury kemudian membalasnya dengan ejekan. Petinju berusia 32 tahun itu itu menyinggung Ngannou memiliki keinginan menjadi seorang petinju. Sebab, ia sempat menyatakan keinginannya untuk berduel melawan Tyson Fury dan Deontay Wilder.
"Anda ingin datang ke dunia saya lalu menantang saya dan Wilder ke pertandingan tinju," tulis Tyson Fury membalas. "Apa yang saya bisa jamin adalah Anda akan dihabisi dan mendapat bayaran tertinggi dalam karier. Jadi pikirkanlah."
Melihat situasi saat ini, sepertinya duel tersebut tak akan berlangsung dalam waktu dekat. Pasalnya, Francis Ngannou ini masih disibukkan dengan persiapannya di laga UFC 270 melawan Ciryl Gane.
Duel Ngannou vs Gane bakal berlangsung di Honda Center, Anaheim, California, 22 Januari 2022 mendatang. Tak hanya perebutan gelar, duel itu juga bakal menentukan nasib Ngannou bersama UFC ke depan.
Jika ia kalah dari Gane pada UFC 270, Ngannou bakal menjadi petarung dengan status agen bebas. Meski begitu, ia bisa bebas menandatangani kontrak dengan promosi lain. Di sisi lain, jika Ngannou berhasil mempertahankan gelarnya, ia berkesempatan untuk memperpanjang kontrak bersama UFC.