Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Valentino Rossi, bintang MotoGP asal Italia, 2020 menjadi tahun penuh warna, yang berujung mengecewakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembalap 41 tahun menjalani musim terakhirnya di tim Monster Energi Yamaha. Deraan Covid-19 dan sejumlah kesialan di arena membuatnya gagal meraih hasil maksimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rossi sudah melakukan perubahan signifikan untuk menghadapi MotoGp musim 2020. Ia mengganti kepala kru mekaniknya, Silvano Galbusera, yang sudah mendampinginya Rossi sejak 2014, dengan David Munoz. Ia berharap bisa mendongkrak performanya pada 2019, yang hanya berakhir di urutan ketujuh.
Pada balapan pertama, di Spanyol pada 19 Juli, ia langsung mengalami kesialan. Ia gagal finis karena masalah teknis. Di venue yang sama di GP Andalucia sepekan kemudian, pembalap Italia itu meraih podium pertamanya dalam setahun terakhir dengan finis ketiga.
Rossi dan Fabio Quartararo di atas podium MotoGP Andalucia. Reuters
Sayang podium itu menjadi satu-satunya yang ia raih musim ini. Ia sempat empat kali kembali gagal finis. Pada Oktober ia juga absen di GP Aragon dan Teruel, di Spanyol, karena positif Covid-19.
Rossi akhirnya mengakhiri musim dengan finis di posisi ke-15. Itu adalah posisi terburuknya untuk tim pabrikan Yamaha, yang pernah empat kali mengantarnya menjadi juara.
Hasil itu cukup mengecewakan karena musim 2020 menjadi kiprah terakhirnya bersama Pabrikan Yamaha.
Selanjutnya: Kisah Kepindahan ke Petronas
Sebelum musim 2020 dimulai Rossi sudah dihadapkan pada dilema: pensiun atau terus membalap. Ia menyatakan akan melihat dalam beberapa seri balapan apakah ia masih cukup kompetitif.
Namun, rencana itu tak berjalan mulus. MotoGP 2020 berjalan tak sesuai rencana karena diganggu pandemi Covid-19 dan baru dimulai pada Juli.Pembalap Monster Energy, Valentino Rossi bersiap sebelum sesi kualifikasi MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis, Sabtu, 10 Oktober 2020. REUTERS/Stephane Mahe
Pada September 2020, setelah enam bulan berspekulasi, Rossi mengonfirmasi bahwa ia akan bergabung dengan Petronas Yamaha SRT untuk musim 2021. Ia akan berduet dengan anak didiknya di VR46 Academy, Franco Morbidelli. Posisi dia di Yamaha ditempati Fabio Quartararo yang sebelumnya jadi andalan Yamaha.
Musim depan akan menjadi pertama kalinya Rossi balapan dengan tim satelit sejak 2001, saat dia merebut gelar dunia kelas premier pertamanya bersama Nastro Azzurro Honda.
Selanjutnya: Akan Buktikan Bahwa Yamaha Salah
Kepindahan Rossi ke tim satelit Petronas Yamaha SRT untuk MotoGP 2021 sempat dikomentara Loris Capirossi. Menurut dia, Rossi berambisi membayar kegagalan pada MotoGP 2021 bersama tim pabrikan. "Dia akan melakukan lebih baik dari 2020, motivasinya dua kali lipat," kata dia dikutip dari Motosan, Kamis, 24 Desember 2020.
Menurut Loris Capirossi, “Valentino Rossi akan tampil lebih baik tahun ini dengan pergantian tim pabrikan ke Petronas. Motivasinya ada dua, selain ia ingin membayar kegagalan musim sebelumnya, dia ingin menunjukkan kepada Yamaha bahwa dia salah mengirimnya ke tim satelit."
Capirossi juga menyoroti kesulitan para pembalap sepanjang MotoGP 2020. Keadaan darurat Covid-19 memaksa banyak piihak tidak bisa memprediksi hasil yang didapat. Capirossi, yang kini menjadi wakil Dorna di Race Direction, mengenang kesulitan yang dihadapi dalam mengatur jadwal. “Itu musim yang sulit, kesulitan dimulai dari Qatar, kami berharap yang berikutnya akan lebih baik."Pembalap MotoGP Valentino Rossi. REUTERS/Jennifer Lorenzini
Menurut dia, MotoGP 2021 akan dipenuhi dengan kejutan. Selain Valentino Rossi yang akan bergabung dengan Petronas Yamaha SRT, Joan Mir juga akan berusaha mempertahankan gelar juara dunianya. Marc Marquez pun berjuang untuk pemulihan cederanya, dan kiprah Pol Espargaro di Repsol Honda akan dinantikan untuk mengimbangi Marc.
"Mir melakukannya dengan baik, meski tampaknya tahun ini tidak ada pembalap protagonis yang hadir. Sebagai penggemar MotoGP, saya berharap melihat Márquez dalam kondisi yang baik. Kami juga tidak tahu apakah Dovizioso akan berada di sana atau apakah dia akan menggantikan Márquez."
Dengan Dovizioso dan Crutchlow keluar dari grid start, usia rata-rata pembalap semakin menurun. Sekali lagi, Valentino Rossi akan memainkan peran veteran, pembalap yang menghadapi tantangan terakhir yang mungkin tidak akan pernah menjadi yang terakhir.
Selanjutnya: Riwayat Pencapaian Rossi per Musim di MotoGP
Peringkat Rossi per musim di kelas 500 cc dan MotoGP:
2000: posisi 2
2001: juara
2002: juara
2003: juara
2004: juara
2005: juara
2006: posisi 2
2007: posisi 2
2008: juara
2009: juara
2010: posisi 3
2011: posisi 7 (Ducati)
2012: posisi 6 (Ducati)
2013: posisi 4
2014: posisi 2
2015: posisi 2
2016: posisi 2
2017: posisi 5
2018: posisi 3
2019: posisi 7
2020: Posisi 15.