Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Kejuaraan Kano Asia, Indonesia Gagal Rebut Tiket Olimpiade

Di kejuaraan kano Asia yang digelar di Palembang, tim nasionalIndonesia gagal mencapai target utama meraih tiket olimpiade Brasil tahun depan.

7 November 2015 | 18.58 WIB

Atlet dayung putra Indonesia Marjuki mengangkat tangan usai finis pertama pada final kano nomor C1 1000 meter putra SEA Games ke-28 di Teluk Marina, Singapura, 6 Juni 2015. ANTARA/Wahyu Putro A
Perbesar
Atlet dayung putra Indonesia Marjuki mengangkat tangan usai finis pertama pada final kano nomor C1 1000 meter putra SEA Games ke-28 di Teluk Marina, Singapura, 6 Juni 2015. ANTARA/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Palembang - Tim nasional Dayung Indonesia gagal mencapai target utama meraih tiket olimpiade Brasil tahun depan. Dalam Kejuaraan Asian Cano Championship 2015 yang dipusatkan di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, tim tuan rumah harus puas dengan hanya memboyong satu medali perak. Dari catatan waktu yang didapat, timnas juga gagal merebut tiket Olimpiade Rio De Jenairo, Brasil 2016.

"Tapi ini bisa menjadi pengalaman yang baik untuk menuju Asian Games 2018," kata Darmansa, Humas KONI Sumatra Selatan, Sabtu, 7 Oktober 2015.

Menurut Darmansa, Dari 31 pedayung yang diturunkan, tim Merah Putih hanya meraih satu perak persembahan pasangan Marzuki dan Mehue Spens Stuber yang turun dinomor kano 200 meter ganda putra (MC2). Pasangan ini berhasil mencatat diperingkat kedua dengan catatan waktu 38.911, unggul tipis atas wakil Uzbekistan Mamadeliev Elerjon dan Khojiev Mirziyodjon dengan catatan waktu 38.721.

Sementara diposisi ketiga direbut pasangan Iran Ali Ojaghi dan Seyedkia dengan hasil akhir 39.371. Peluang enam nomor di laga akhir dalam partai final di kano tunggal putra (MC1), kano ganda putra (MC2), kayak junior ganda putri (JWK), kayak tunggal junior putra (JMK1), kayak tunggal junior putri (JWK1) dan kayak ganda putra junior (JMK2) menyisakan satu medali perak.

Marzuki, atlet andalan Indonesia, mengaku tidak kecewa dengan pencapaian di Palembang. Ia dan rekan-rekannya akan fokus pada Asian Games dan juga kejuaraan lain yang akan mereka hadapi. Pemegang medali emas SEA Games Singapura 2015 tersebut mengaku harus lebih giat lagi berlatih. "Kita sudah maksimal berbuat terbaik hingga menghasilkan satu mendali," ujar Marzuki seusai menjalani partai final.

"Tadi sempat jatuh diakhir, mungkin belum terbiasa pasangan dengan Spens," kata dia menambahkan. Sementara itu, satu-satunya pedayung Sumsel Hendrik Gunawan hanya mampu bertahan di partai final dinomor spesialisnya, junior kayak putra (JMK) 200 meter.

Pedayung jebolan Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya tersebut berada diposisi paling akhir berdasarkan catatan waktu yakni 44.368 dinomor urut sembilan. Dan yang mampu unggul dikelasnya adalah Medvedev Alexander wakil atas Kazakhstan dengan catatan waktu 39.172.

Mengevaluasi dari segala pertandingan, pelatih timnas Suryadi menyatakan bahwa tim besutannya hanya mampu meraih perak dinomor MC2. Rencananya dirinya akan memboyong anak asuhnya ke Hungaria untuk menjalani TC sebelum Asian Games 2018 selama delapan bulan. "anak-anak ke Hungaria. Estimasi April 2016 nanti berangkat," kata Suryadi.

PARLIZA HENDRAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nunuy Nurhayati

Nunuy Nurhayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus