Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX/2016 menggelar rapat tertutup di Media Center Utama PON 2016, di Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat.
Dalam rapat tertutup yang dimulai pukul 10.40 WIB tersebut tampak hadir pengurus utama PB PON XIX seperti Ahmad Heryawan (Ketua Umum PB PON 2016/Gubernur Jabar), Iwa Karniwa (Ketua Harian PB PON 2016), Deddy Mizwar (Wakil Ketua PB PON 2016/Wagub Jabar).
Kemudian Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Nana Sudja, Ketua KONI Jawa Barat Ahmad Syaefudin. Rapat tertutup tersebut membahas agenda seputar keamanan PON XIX/2016 Jawa Barat.
Sebelumnya, Menpora menilai, berdasarkan hasil evaluasi sejauh ini pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat sudah berjalan baik. "Secara objektif saya menilai penyelenggaraan PON sudah berjalan baik. Kalau ada hal-hal yang kurang itu sudah dievaluasi oleh PB PON," kata Imam Nahrawi, dalam jumpa pers di Media Center Utama PON XIX, di Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat.
Pernyataan Menpora ini agak berbeda dari sebelumnya. Dalam berbagai kesempatan ia sempat menyatakan kegalauannya melihat munculnya berbagai masalah di PON. (Baca: Menpora: Tiap Hari Muncul Masalah di PON XIX)
Menpora menuturkan evaluasi ini sangat berimbas positif bagi penyelenggaraan PON XIX yang masih tersisa beberapa hari lagi dan Jawa Barat sebagai penyelenggara pesta olahraga tingkat nasional tentunya ada hal-hal atau masalah di luar kemampuan penyelenggara.
"Kami dari kementerian meminta kepada KONI agar terus mengawasi, memantau dan melaporkan soal-soal yang ada di lapangan dan menyelesaikan bersama PB PON dan setiap cabor, dengan cepat dan tidak boleh tertunta," kata dia.
Ia menuturkan dari hasil rapat evaluasi antara Kemenpora dan PB PON XIX juga muncul masukan dari chef de mission agar ke depannya prestasi atlet yang berprestasi di ajang tersebut harus didorong secara maksimal sebagai bahan persiapan Indonesia untuk berlaga di ajang olahraga tingkat internasional.
"Pemerintah akan memantau setiap juara sehingga nanti kita konsentrasikan di pelatnas. Jadi Hasil PON ini akan menjadi momentum menyeleksi atlet hebat untuk kita siapkan di Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020," ujar Menpora.
Menurut dia, pelaksanaan PON XIX juga menjadi pelajaran berharga bagi daerah lainnya bahwa menjadi tuan rumah PON bukanlah hal yang mudah.
"Seperti pembiayaan PON XIX itu ditangangi oleh Pemprov (Jabar) lewat APBD-nya, sekitar Rp2 triliun. Pemerintah pusat hanya menyokong akomodasi, transportasi, honor dan pengawasan sekitar Rp130 miliar dan Peparnas. Sehingga bagi tuan rumah PON yang akan datang siap-siap untuk menyiapkan diri," katanya.
Lebih lanjut ia berharap keberadaan venue yang dibangun untuk PON XIX bisa tetap dirasakan manfaatnya untuk ajang olahraga selanjutnya atau jangan sampai terbengkalai.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini