Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

KPAI Persoalkan Audisi Bulu Tangkis Djarum, Begini Saran MPBI

Masyarakat Pemerhati Bulu Tangkis Indonesia (MPBI) meminta Djarum Foundation memenuhi panggilan KPAI tekait soal kontroversi audisi bulu tangkis.

31 Juli 2019 | 12.48 WIB

Audisi PB Djarum - Istimewa
Perbesar
Audisi PB Djarum - Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Pemerhati Bulu Tangkis Indonesia (MPBI) meminta Djarum Foundation memenuhi panggilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tekait soal kontroversi audisi bulu tangkis. Ketua MPBI Kurniadi berharap kedua belah pihak bisa menemukan titik temu ihwal konten aduan yang dilayangkan oleh lembaga sosial anti rokok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut Kurniadi, pertemuan antara Djarum dan KPAI mendesak dilakukan agar masalah pro dan kontra keterlibatan perusahaan rokok dalam audisi bulu tangkis tak meruncing. "Jangan terkesan membiarkan persoalan ini," kata dia kepada Tempo, Rabu, 31 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Komisioner KPAI Siti Hikmawatty meminta Djarum Foundation menghentikan kegiatan audisi beasiswa bulu tangkis. Permintaan disampaikan karena audisi dinilai mengeksploitasi anak secara terselubung. 

Siti mengatakan, KPAI sebelumnya telah memanggil pihak Djarum Foundation dan menjelaskan pengertian eksploitasi anak yang terkandung dalam kegiatan audisi tersebut. Semula, KPAI berharap sudah terjadi kesepahaman dengan pihak Djarum Foundation untuk tidak lagi mengadakan kegiatan serupa. Namun ternyata kegiatan audisi masih dilakukan.

Djarum Foundation kembali menyelenggarakan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2019. Tahun ini, rangkaian seleksi digelar di lima kota, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus. Seleksi fokus pada dua kelompok usia, yakni U-11 (di bawah usia 11 tahun) dan U-13. Mereka akan diasah kemampuannya menjadi calon juara bulutangkis Indonesia bersama PB Djarum.

Kepada KPAI, MPBI meminta melibatkan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dalam penyelesaian persoalan itu. Sebab, audisi yang dilakukan Djarum merupakan bagian dari pembinaan atlet. "Agar lebih utuh melihat persoalannya," kata Kurniadi. MPBI sendiri merasa perlu ikut dilibatkan karena selama ini aktif memantau dan membongkar kasus pencurian umur dalam turnamen junior, juga audisi yang dilakukan klub bulu tangkis.

Kurniadi menilai kontribusi Djarum di bidang bulu tangkis cukup besar. Meski demikian, ia menyebut, perlu ada kontrol agar Djarum tidak kebablasan. "Walau sumbangan Djarum besar ke perbulutangkisan Indonesia tetap tidak bisa membebaskan dari batas-batas rambu hukum dan moral generasi muda," tutur dia.

Pihak Djarum Foundation sendiri sebelumnya sudah membantah tudingan soal ekspolitas. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan bahwa kegiatan audisi beasiswa bulu tangkis tidak berkaitan dengan promosi rokok ke anak-anak. "Yang benar audisi pencarian bibit atlet badminton via Djarum Foundation dan Djarum Badminton Club," kata Yoppy kepada Tempo, Senin, 29 Juli 2019.

Menurut Yoppy, KPAI telah salah persepsi. Dalam audiensi beberapa waktu lalu, Yoppy mengatakan bahwa ia telah menjelaskan agar KPAI menyimak dengan cermat bahwa tidak ada sama sekali aktivitas promosi rokok ke anak-anak dalam acara audisi. Untuk meluruskan hal itu, Yoppy mengaku siap untuk bertemu lagi dengan pihak KPAI. "Kami siap menyamakan persepsi dengan KPAI," ujar Yoppy.

ADITYA BUDIMAN | FRISKI RIANA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus