Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) telah menggelar rapat untuk membahas konsep kualifikasi Olimpiade 2020 karena meluasnya dampak virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rapat itu berlangsung pada 18 Maret 2020. "Hasilnya menetapkan bahwa kualifkasi ditutup pada 31 Maret dan bakal meminta persetujuan IOC (Komite Olimpiade Internasional)," kata pelatih kepala timnas angkat besi Indonesia, Dirdja Wihardja kepada Tempo, Senin, 23 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penutupan kualifikasi lebih awal dari jadwal 31 Mei, kata Dirdja karena banyak kejuaraan angkat besi tingkat kontinental yang ditunda karena meluasnya virus corona. Kita lihat hasilnya minggu ini, apa keputusan rapat federasi angkat besi disetujui oleh IOC," kata dia.
Dirdja mengatakan jika kualifikasi ditutup pada 31 Maret maka perhitungan tiket berdasarkan peringakat atlet terakhir. Saat ini Indonesia meloloskan dua atlet angkat besi ke Olimpiade Tokyo 2020. Satu tiket dikantongi Eko Yuli dari kelas 61 kilogram putra, dan lainnya diperoleh Windy Cantika Aisah dari kelas 49 kilogram putri.
Sebelumnya, IOC berkukuh Olimpiade 2020 di Tokyo tetap akan berlangsung sesuai jadwal, meskipun saat ini dunia sedang dilanda wabah virus corona. Olimpiade bakal dimulai 24 Juli 2020, empat bulan lebih dari sekarang.
Presiden IOC, Thomas Bach, mengatakan ia banyak ditanya tentang kualifikasi dan larangan bepergian akibat banyak negara sudah melakukan lockdown.
"Tapi semua orang sadar bahwa masih ada waktu empat bulan lebih sampai Tokyo 2020," katanya setelah pertemuan IOC, Selasa, 17 Maret 2020.
IOC dalam siaran persnya mengatakan, hingga saat ini 57 persen atlet sudah lolos kualifikasi Olimpiade.
"Untuk sisa 43 persen tempat, IOC akan bekerja sama dengan federasi internasional untuk membuat penyesuaian yang diperlukan dan praktis untuk sistem kualifikasi Olimpiade 2020," kata IOC.