Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic menyiapkan pertarungan terakhir menghadapi Carlos Alcaraz pada laga final Wimbledon 2023. Petenis Serbia tersebut ingin melahap gelar Grand Slam ke-24 sepanjang kariernya pada laga yang berlangsung di Center Court pada Minggu, 16 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia sangat termotivasi. Dia masih muda. Dia lapar. Saya juga lapar, jadi mari kita berpesta," kata Djokovic menggambarkan dirinya sambil membungkuk memakan segenggam rumput dari arena tenis Wimbledon Center Court pada Jumat, 14 Juli 2023, dikutip dari Reuters.
Djokovic tidak merahasiakan keinginannya membuat lebih banyak rekor. Dia ingin meninggalkan setiap pesaing utamanya dan mengakhiri debat GOAT (Pemain Terbesar Sepanjang Masa) dari arena tenis dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk pertama kali dalam kariernya, Djokovic berdiri sendirian di puncak Grand Slam setelah menjuarai Prancis Terbuka 2023. Ia berhasil mengamankan gelar ke-23 sekaligus mengungguli Rafael Nadal pada daftar peraih gelar juara sepanjang masa.
"Mungkin beberapa orang berpikir bahwa akan sangat melegakan bagi saya memenangkan Roland Garros, menjadi satu-satunya petenis putra dengan 23 pukulan keras," kata Djokovic, yang muncul untuk konferensi persnya mengenakan kaus hijau dan topi bisbol.
"Bukan rahasia lagi bahwa Grand Slam adalah prioritas tertinggi bagi saya, tujuan tertinggi dalam daftar prioritas saya. Setiap kali saya memulai musim, saya ingin mencapai puncak di empat turnamen ini. Saya merasa pekerjaan belum selesai sampai saya mengangkat trofi," kata Djokovic yang akan melakoni laga final ke-35 Grand Slamnya.
Novak Djokovic Manusia Rekor
Djokovic cukup mengamankan satu kemenangan lagi untuk menyamai rekor delapan gelar putra Wimbledon milik Roger Federer. Dia juga akan menyamai capaian 24 gelar mayor Margaret Court. Bahkan di usia 36 tahun, tidak ada tanda bahwa aura tak terkalahkan Djokovic memudar karena petenis Serbia itu telah memenangkan enam dari 10 grand slam terakhir.
Meskipun Alcaraz baru-baru ini mencopotnya dari peringkat teratas dunia, Djokovic masih dianggap favorit dan masih memiliki kekuatan untuk menghancurkan lawan seperti Carlos Alcaraz.
Alcaraz dan Djokovic terakhir kali berduel pada babak semifinal French Open 2023. Alcaraz mengakui bahwa tekanan dan ketegangan menghadapi Djokovic menyebabkan kram dan merusak peluangnya untuk memenangkan pertarungan.
Namun, petenis Spanyol berusia 20 tahun tersebut sudah banyak belajar. Cara Alcaraz bermain di Wimbledon membuat Djokovic akan menghadapi pemain yang digambarkan John McEnroe sebagai pemain yang lebih baik dari Federer, Djokovic dan Nadal pada usia 20 tahun. "Orang ini luar biasa," ujar McEnroe.
"Jika saya menang, itu akan luar biasa bagi saya, tidak hanya memenangkan gelar Wimbledon tetapi melakukannya melawan Novak akan menjadi sangat spesial. Saya selalu mengatakan jika Anda ingin menjadi yang terbaik, Anda harus mengalahkan yang terbaik. Novak adalah salah satunya. Akan sangat bagus jika saya melakukannya," kata Alcaraz, juara US Open.
Carlos Alcaraz Ingin Tetap Tenang
Meskipun usianya masih muda, Carlos Alcaraz telah merebut 12 gelar. Ia berusaha tampil tenang ketika mengatasi unggulan ketiga Daniil Medvedev dalam tiga set di semifinal.
Meski secara fisik dia tampak tidak memiliki kelemahan, Alcaraz tahu dia harus menyamai kekuatan mental Djokovic jika dia ingin membalikkan hasil di Paris. "Saya akan mencoba untuk masuk ke lapangan dengan tidak terlalu gugup seperti yang saya lakukan di Prancis Terbuka. Saya berharap tidak mengalami kram selama final."
"Saya akan melakukan beberapa latihan untuk tetap tenang dan mencoba melupakan bahwa saya akan bermain di final melawan Novak," ujar Alcaraz yang berusaha mengakhiri 10 tahun rekor tak terkalahkan Djokovic di Center Court.
Djokovic, yang mengunci rekor head-to-head mereka dengan skor 1-1, juga menantikan tantangan itu. "Ini mungkin final terbaik yang bisa kami miliki. Kami berdua dalam performa bagus. Kami berdua bermain bagus," kata Djokovic.
"Saya ingin mengambil gelar ini tanpa ragu. Saya menantikannya. Ini akan menjadi tantangan besar, tantangan terbesar yang dapat saya miliki saat ini dari sudut manapun: fisik, mental, emosional," ujar Djokovic.