Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Mantan Lawan Mike Tyson Ini Dua Kali Alami Gangguan Mental

Frank Bruno, mantan juara tinju dunia kelas berat WBC yang dua kali melawan Mike Tyson merilis otobiografi yang menceritakan dirinya pernah gila.

24 November 2017 | 06.30 WIB

Juara kelas berat WBC asal Inggris, Frank Bruno, dalam pertarungan kedua melawan Mike Tyson di MGM Grand Las Vegas pada 13 Maret 1996. (dailystar.co.uk)
Perbesar
Juara kelas berat WBC asal Inggris, Frank Bruno, dalam pertarungan kedua melawan Mike Tyson di MGM Grand Las Vegas pada 13 Maret 1996. (dailystar.co.uk)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Frank Bruno, mantan juara tinju dunia kelas berat WBC yang pernah dua kali menghadapi Mike Tyson, sempat bergulat dengan gangguan mental setelah pensiun.

Saat dua kali dirawat di rumah sakit, pria asal Inggris ini merasa seperti "dikunci di dunia kegelapan" karena diberi obat dengan dosis tinggi untuk gangguan bipolarnya. Bruno mengatakan bahwa ia harus memilih antara berjuang atau mati.

Bruno mengklaim bahwa ia diberi resep obat dosis tinggi yang mengubahnya menjadi ‘zombie’. Dia mengatakan kepada Daily Mirror pada awal bulan ini, “Jika saya tidak melepaskan diri dari obat terlarang dan memenangkan kendali hidup saya, saya akan mati. Seratus persen saya tidak akan berada di sini hari ini.”

Baca: Tinju Dunia: Mike Tyson Berkisah, Brad Pitt Selingkuhi Istrinya

Dia mengatakan bahwa hal itu adalah pengingat bagi dirinya. Bahwa obat mental dosis tinggi itu membuatnya tetap terkunci di ‘dunia kegelapan’.

“Bahkan saat saya bertengkar dengan dokter, mereka tetap memaksa saya untuk meminum obatnya. Saya mengatakan bahwa mereka membuat saya menjadi lebih buruk seperti zombie,” ujar Bruno.

Mantan juara kelas berat WBC asal Inggris, Frank Bruno, di tahun 2016 setelah pensiun dari ring tahun 1996. (mirror.co.uk)

Kemudian Bruno meyakinkan para dokter, bahwa dia mampu mengurangi asupan obat sebelum mematikan dirinya sepenuhnya. Petinju tersebut juga mengatakan bahwa ia menggunakan latihan untuk mengubah hidupnya. Tentu dengan dukungan keluarga dan teman.

“Baru ketika saya berusaha melepaskan obat-obatan tersebut, saya mendapatkan kembali hidup,” ujar Bruno.

Baca: Tinju Dunia: Kenangan Mike Tyson Puasa Seks Selama 5 Tahun

Frank Bruno saat ini sudah mengeluarkan otobiografinya yang berjudul ‘Let Me Be Frank’. Dalam buku tersebut menceritakan tentang perawatan gangguan mental yang ia terima dua kali dalam enam minggu di tahun 2012.

“Saya berbicara secara terbuka mengenai perawatan yang saya terima di rumah sakit, kegagalan yang saya percaya membuat saya lebih menderita di tangan dokter,” ujar Bruno.

Buku tersebut juga menceritakan kisah patah hatinya kehilangan ibunya. Bruno menganggap bahwa ibunya merupakan menara kekuatannya di hari-hari suramnya. Ia juga terpukul saat kehilangan idolanya, Muhammad Ali, serta teman tercintanya Harry Carpenter.

Pria berusia 55 tahun tersebut menjadi juara dunia pada 1995, mengalahkan Oliver McCall di Wembley. Namun dalam bukunya ia menyatakan, “Tidak diragukan lagi, kesehatan mental menjadi pertempuran terbesar yang pernah saya dapatkan.”

Petinju yang dua kali dikalahkan Mike Tyson ini kini aktif di yayasan yang dia dirikan: The Frank Bruno Foundation. Yayasan tersebut bergerak untuk membantu para penderita kesehatan mental lainnya. Serta berjuang mencegah tindakan dokter yang ‘hanya memberikan sebotol obat’ kepada pasien.

SOGLOS | THE SUN | DAILY STAR | NAWIR ARSYAD AKBAR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus