Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika Syamsir Alam menjejakkan kaki di Belanda, Marko Markus Kabiay nun jauh di Papua cuma bisa meratapi nasibnya. ”Saya sangat kecewa dan sedih,” ujarnya terbata-bata saat ditemui Tempo di rumah saudaranya, di Jalan Sekolah, Abepura, Kota Jayapura. Suaranya lirih. Ia sedang kena demam akibat malaria.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo