Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Datangnya Karim Benzema serta Cristiano Ronaldo di Saudi Pro League atau Liga Arab Saudi memasuki era baru. Pamor Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat yang kerap menjadi rumah pensiun bagi bintang lawas mulai tergeser setelah Liga Arab Saudi terus belanja pemain bintang Eropa.
Tentang Liga Arab Saudi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tak hanya pemain usianya sudah 30-an tahun. Ruben Neves yang masih 26 tahun juga sudah bergabung di Al Hilal. Kedatangan pemain sepak bola Eropa ke Liga Arab Saudi terus disoroti. Itu semacam usaha Arab Saudi untuk memperkenalkan citranya yang baru.
Mengutip Koran Tempo, menurut pengamat politik negara-negara Teluk, Karim Sader, kedatangan Ronaldo dan Benzema menjadi strategi Arab Saudi untuk meningkatkan popularitas liga negaranya.
Kucuran dana terhadap klub-klub di Liga Arab Saudi tidak terlepas dari peran Public Investment Fund atau PIF. Itu konsorsium investor Arab Saudi, proyek privatisasi Kerajaan Arab Saudi yang ingin mengembangkan olahraga sepak bola. PIF diketuai Mohammed bin Salman Al-Saud, Pangeran Arab Saudi sekaligus Perdana Menteri Kerajaan.
PIF memiliki visi menjadikan Arab Saudi sebagai pusat transformasi ekonomi pada 2030. Itu secara aktif menanam modal jangka panjang dan berkelanjutan, salah satunya melalui sepak bola. Arab Saudi melalui PIF juga melakukan pendekatan dan mencitrakan negaranya agar layak menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2034.
Mengutip Sports Media, PIF setidaknya telah mengakusisi empat klub di Liga Arab Saudi, yakni Al Ittihad, Al Ahli, Al Nassr, dan Al Hilal. Itu untuk mengucurkan dana membeli berbagai pemain bintang Eropa lainnya.