Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Mengenang 1 Tahun Kematian Kobe Bryant, Jejak Legenda NBA dan LA Lakers

Pada 26 Januari 2020, legenda LA Lakers Kobe Bryant wafat bersama putrinya, Gianna, dalam sebuah kecelakaan helikopter, di California.

26 Januari 2021 | 14.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 13 April 2016, Kobe Bryant memainkan pertandingan NBA terakhirnya pada usia 37 tahun. Ia mencetak 60 poin pada pertandingan terakhirnya setelah membantu LA Lakers meraih juara NBA lima kali. Pada 26 Januari 2020, ia wafat bersama putrinya, Gianna Maria Onore Bryant, dalam sebuah kecelakaan helikopter, di California, Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah memenangkan semua trofi di basket, dia memanfaatkan periode empat tahun masa pensiunnya itu untuk meraih sukses di luar lapangan. Ia memenangkan Oscar pada 2018 untuk film dokumenternya, "Dear Basketball", menjadi Duta FIBA di Piala Dunia Barket 2019 dan menikmati waktu bersama istrinya, Vanessa, dan keluarganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepergiannya yang menunjukkan betapa legendarisnya seorang Kobe Bryant. Selama masih aktif bermain, ia pernah mencetak 81 poin dalam satu pertandingan. Kobe Bryant lahir untuk membangun kesuksesan, mengawasi setiap detail, dan membuat perbedaan.

Setahun setelah tragedi yang terjadi di Los Angeles, ingatan terhadap Kobe terus hidup layaknya seorang Elvis Presley. Ia telah menginspirasi LA Lakers untuk meraih gelar ke-17 NBA pada 2020. "Jika ada yang bisa selamat dari kecelakaan itu, itu dia, dia tidak terkalahkan," kata Pau Gasol kepada ESPN untuk mengenang sahabatnya.

Penggemar berkumpul di sekitar tembok mural yang bergambarkan wajah legenda NBA Kobe Bryant dan putrinya Gianna, untuk memberi hormat kepada The Black Mamaba setelah tewas akibat kecelakaan helikopter, di Los Angeles, California, AS, 28 Januari 2020. REUTERS/Kyle Grillot

Jauh sebelum pensiun, Kobe juga menggarap proyek dana investasi untuk membantu anak-anak muda yang ditolak oleh NBA. Program itu dibuat pada 2013 dan mendapat pendanaan hampir 90 juta euro dengan dukungan dari pebisnis papan atas. "Yang paling penting sekarang adalah membantu orang lain menjadi sukses," tulis Kobe di The Wall Street Journal kala itu.

Ia juga berada di belakang 20 bisnis yang terkait dengan teknologi. Misalnya situs olahraga seperti "The Players Tribune" hingga perusahaan video game seperti "Scopely". Hal ini menunjukkan keinginannya untuk berinovasi. BodyArmor, sebuah start-up yang menjual minuman, menghabiskan biaya investasi enam juta dolar dan dijual ke Coca Cola seharga 200 juta dolar.

Ia juga menggarap proyek bersama aktris Olivia Munn, Granity Studios, untuk produksi film, serial TV, buku dan novel tentang olahraga. "Cerita adalah cara terbaik untuk menginspirasi," kata Kobe saat memulai proyek tersebut.

Granity Studios memproduksi "Dear Basketball", yang membawa Kobe mendapatkan Oscar pertama sebagai olahragawan profesional. Ia juga terlibat dalam "The Wizenard Series" dari buku-buku Wesley King yang menceritakan kisah kamp pelatihan untuk anak-anak, pebisnis, pembuat konten multimedia.

Wafatnya Kobe meninggalkan banyak warisan di dunia olahraga. Di bulan Mei mendatang, Kobe Bryant akan masuk ke dalam Basketball Hall of Fame. "Semangatnya akan selalu ada," kata legenda LA Lakers, Magic Johnson.

MARCA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus