Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

MotoGP: Maverick Vinales Akui Paksakan Motornya Hingga Rem Blong

Maverick Vinales mengakui dirinya sempat memaksakan terus balapan hingga mengarami rem blong pada balapan MotoGP Styria pekan lalu.

29 Agustus 2020 | 14.06 WIB

Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales dan pembalap Repsol Honda Alex Marquez saat MotoGP Styria, Ahad, 23 Agustus 2020. Credit: Crash.
Perbesar
Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales dan pembalap Repsol Honda Alex Marquez saat MotoGP Styria, Ahad, 23 Agustus 2020. Credit: Crash.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap MotoGP tim Yamaha Monster Energy, Maverick Vinales, mengakui dirinya sempat memaksakan terus berlomba hingga akhirnya motornya mengalami rem blong pada seri MotoGP Styria di Sirkuit Red Bull Ring akhir pekan lalu. Vinales terpaksa melompat dari motornya yang melaju lebih dari 200 kilometer per jam karena kejadian itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dalam wawancara dengan radio Spanyol, Onda Cero, Vinales menyatakan dirinya mengalami dua balapan yang aneh di Sirkuit Red Bull Ring, Austria. Pada pekan sebelumnya dia nyaris tertimpa motor Johan Zarco dan Franco Morbidelli yang mengalami kecelakaan hebat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di Austria kami menghancurkan segalanya yang kami bisa," kata Vinales sambil bercanda. "Itu merupakan dua akhir pekan yang aneh. Dalam balap motor selalu ada resiko, kami tahu itu dan saya merasa beruntung karena melewati dua kejadian itu tanpa mengalami cedera."

Soal rem blong yang dia alami pada balapan pekan lalu, Vinales mengaku dirinya bersalah. Dia sebenarnya sudah merasa ada yang tak beres dengan motornya sehingga sempat mengangkat tangan dan membiarkan sejumlah pembalap melewatinya.

Menurut dia, motor Yamaha M1 yang dia tunggangi sempat kembali dapat berfungsi sehingga dia memutuskan untuk berhenti balapan. Namun dia menyadari bahwa itu merupakan keputusan yang salah.

"Itu kesalahan saya. Saya tak ingin berhenti balapan sehingga masalah rem itu. Pada akhirnya kanvas rem saya hilang, kanvas rem saya copot dan akhirnya saya tak memiliki rem sama sekali," kata dia.

"Seharusnya saya berhenti balapan lebih awal, tetapi saya ingin meraih angka untuk mengerjar klasemen."

"Ketika saya sadar mengalami masalah rem, saya sempat mengangkat tangan untuk membiarkan pembalap lain lewat. Saat itu saya di belakang (Andrea) Dovizioso dan saya membiarkan dia pergi, kemudian Valentino (Rossi) dan (Fabio) Quartararo melewati saya dan motor kembali dapat saya rem."

"Tetapi ketika saya kembali mengalami masalah rem, saya membiarkan mereka menjauh dari saya. Saya tak ingin mengancam nyawa orang lain."

Dia mengaku tak mengerti apa yang terjadi dengan remnya. Pasalnya, menurut dia, dalam sesi latihan bebas dia tak mengalami masalah berarti dengan rem yang dia gunakan itu.

"Pada akhir pekan sebelumnya saya menggunakan rem yang sama dan itu sempurna. Saya melakukan banyak putaran di belakang pembalap lain dan saya tak memiliki masalah," kata dia.

"Saya sempat mengganti kaliper rem baru pada sesi latihan bebas dan justru saya mendapat masalah, mereka bekerja baik pada beberapa tikungan dan ketika saya mencapai turunan tikungan keempat, pengereman saya tidak pakem."

"Kaliper baru itu tampak tak bisa diandalkan dalam cara pandang pembalap dan itu adalah masalah besar. Jadi, saya tetap memilih kaliper lama saya dan mereka bekerja dengan sangat baik. Sesi latihan bebas keempat (sebelum balapan) kondisi sangat panas dan saya tak mengalami masalah rem. Hanya pada saat balapan mereka mengkhianati saya."

Vinales mengaku memutuskan untuk melompat dari motornya yang melaju lebih dari 220 kilometer secara sekejap. Dia mengaku sempat mendengar dentuman besar sebelum akhirnya memutuskan melompat.

"Saya tak memiliki banyak waktu untuk berpikir. Saya mendengar dentuman keras seakan-akan ada bagian yang terpental dari motor saya. Kemudian saya berkata kepada diri saya bahwa saya harus melompat."

"Punggung saya sedikit terbakar, tetapi hanya itu saja. Saya cukup beruntung."

Eks pembalap tim Suzuki itu awalnya mengira kecelakaan itu tak akan membuat motornya hancur hingga akhirnya dia melihat api keluar dari motornya.

Kecelakaan fatal itu membuat Maverick Vinales kehilangan banyak angka. Padahal, Maverick Vinales sempat menempati posisi start kelima. Alhasil Vinales harus terlempar ke posisi kelima klasemen pembalap MotoGP untuk sementara waktu.

GPONE

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus