Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi bola voli PLN Mobile Proliga 2023 sudah usai digelar. Pertandingan grand finalnya berlangsung di Yogyakarta, pada 18 dan 19 Maret, dengan memunculkan dua juara bertahan yang kembali jadi kampiun: Jakarta Lavani Allo Bank dan Bandung Bjb Tanamata.
Paratai final terakhir, Minggu, sempat disaksikan Presiden Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) Ary da Silva Graca Filho. Selain memuji antusiasme penonton, ia juga memberi masukan untuk perbaikan Proliga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pendeknya waktu penyelenggaraan jadi sorotan utama Presiden FIVB. Menurutnya, jadwal kompetisi Proliga cukup pendek hanya tiga bulan dan jumlah tim peserta juga tidak banyak, terutama sektor putri yang hanya ada enam tim. Sedangkan di sektor ada delapan tim peserta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau bisa jumlah tim lebih banyak sehingga kompetisi juga berlangsung lebih panjang. Itu akan sangat bagus untuk pengembangan pemain kedepannya,” kata Ary Graca, MInggu, yang dalam kesempatan itu didampingi Presiden Konfederasi Voli Asia (AVC) Rita Subowo.
Presiden FIVB tidak menyebut jumlah ideal tim peserta kompetisi bola voli karena hal itu sangat tergantung kondisi suatu negara. “Bisa masing-masing sepuluh atau lebih, tergantung. Makin banyak akan makin bagus untuk pembinaan pemain dan masa depan tim nasional,” kata dia.
Dia menambahkan FIVB akan siap membantu pengembangan bola voli Indonesia agar bisa bersaing hingga kancah internasional, tidak hanya kawasan Asia Tenggara.
“Indonesia sudah banyak dapat medali di Asia Tenggara, harus bisa naik ke level internasional, kejuaraan Asia, dunia atau Olimpiade,” ujar Ary Graca.
Orang nomor satu di organisasi bolavoli dunia ini takjub dan kagum dengan tingginya animo penggemar bolavoli di Indonesia dan optimistis dengan masa depan tim Merah Putih.
“Saya kemarin dan hari ini menyaksikan langsung final Proliga atas undangan federasi Indonesia (PBVSI) dan melihat betapa tingginya animo penonton. Sepanjang jalan menuju stadion penuh penggemar voli,” kata Ary Graca.
Dia menilai kualitas kompetisi bola voli di Indonesia sudah cukup bagus, termasuk kehadiran pemain-pemain asing kelas dunia, baik bagian putri maupun putra.
Kata Ketua Umum PBVSI
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), Imam Sudjarwo berterima kasih atas perhatian dan masukan dari Presiden FIVB dalam meningkatkan prestasi bola voli Indonesia agar bisa bersaing ke level lebih tinggi.
“Cita-cita kita memang ingin bola voli Indonesia bisa tampil di Olimpiade. Tentu diperlukan pembinaan yang bagus dan berjenjang, termasuk soal kompetisinya,” katanya.
Mengenai kompetisi Proliga, Imam memberi bocoran bahwa kompetisi musim depan rencananya ada penambahan dua tim baru di sektor putri sehingga jumlah peserta menjadi delapan tim, sama dengan peserta di sektor putra.
“Kalau soal jadwal kompetisi musim ini yang pendek hanya tiga bulan, itu karena terbentur bulan Ramadhan. Setelah itu ada SEA Games pada bulan Mei, terus kejuaraan Asia pada Agustus,” kata dia.
Pilihan Editor: Atlet Bulu Tangkis Syabda Perkasa dan Ibunya Meninggal karena Kecelakaan, Ayah dan 2 Saudaranya Dirawat
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.