Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Ricuh Sepak Bola PON 2024: Aceh vs Sulawesi Tengah Wasit Kena Bogem Pemain, Ini Respons Erick Thohir

Terjadi kericuhan pada laga sepak bola PON 2024 saat Aceh lawan Sulawesi Tengah, wasit sampai kena bogem pemain. Apa yang terjadi?

17 September 2024 | 10.40 WIB

Wasit Eko Agus Sugiharto (kedua kanan) memberikan kartu kuning kepada pesepak bola Sulawesi Tengah Ichansyah (ketiga kiri) saat melawan tim Aceh pada pertandingan babak 8 besar PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 14 September 2024. Pertandingan ini diwarnai kericuhan hingga wasit dipukul pemain. ANTARA/Adeng Bustomi
Perbesar
Wasit Eko Agus Sugiharto (kedua kanan) memberikan kartu kuning kepada pesepak bola Sulawesi Tengah Ichansyah (ketiga kiri) saat melawan tim Aceh pada pertandingan babak 8 besar PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 14 September 2024. Pertandingan ini diwarnai kericuhan hingga wasit dipukul pemain. ANTARA/Adeng Bustomi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 yang berlangsung di Aceh-Sumatera Utara menuai kontroversi pada cabang sepak bola putra. Pertandingan perempat final antara tim tuan rumah Aceh melawan Sulawesi Tengah di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu 14 September 2024, berakhir ricuh dengan skor imbang 1-1.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kericuhan ini dipicu oleh sejumlah keputusan kontroversial wasit Eko Agus Sugiharto, yang dianggap merugikan Sulawesi Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kronologi Kericuhan dan Wasit Dibogem

Kericuhan dalam laga ini bermula saat wasit Eko Agus Sugiharto memberikan sejumlah keputusan yang memicu protes dari pihak Sulawesi Tengah.

Pada menit ke-75, Eko mengeluarkan kartu merah untuk pemain Sulawesi Tengah, Wahyu Pori, setelah dinilai melakukan pelanggaran berbahaya terhadap Hercules, pemain Aceh. Padahal sebelumnya, insiden serupa yang melibatkan pemain Aceh, Irza Rahmad, terhadap pemain Sulteng, Abd. Sabir, tidak diberikan hukuman yang sama. Hal ini memicu ketegangan di lapangan.

Puncak kericuhan terjadi di menit ke-97 ketika Eko memberikan penalti kepada Aceh setelah pemain mereka, Muhammad Nur Mahyuddin, dianggap dijatuhkan di kotak penalti. Tayangan ulang menunjukkan bahwa Mahyuddin melakukan diving, tetapi wasit tetap memberikan penalti.

Keputusan inilah yang memicu reaksi keras dari pemain Sulawesi Tengah, Muhammad Rizki, yang melayangkan pukulan ke wajah wasit Eko. Wasit terjungkal dan segera dilarikan ke luar lapangan menggunakan ambulans setelah mendapatkan perawatan.

Meski wasit cadangan Fadli Nurdiana kemudian melanjutkan pertandingan, suasana sudah tidak kondusif. Penalti pertama Aceh berhasil digagalkan oleh kiper Sulteng, Rexy. Namun, tak lama kemudian Aceh mendapat penalti kedua akibat pelanggaran handball oleh pemain Sulteng.

Kali ini, Akmal Juanda sukses mengeksekusi penalti, membuat pertandingan berakhir imbang 1-1. Sulteng kemudian memilih mengundurkan diri dari babak tambahan.

Sanksi yang Menanti

Pasca insiden pemukulan terhadap wasit dan keputusan kontroversial selama pertandingan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir langsung angkat bicara. Ia memastikan bahwa investigasi menyeluruh akan dilakukan terhadap kejadian ini, baik dari sisi kepemimpinan wasit maupun tindakan pemain.

"Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentolerir sedikitpun praktik di luar fair play," tegas Erick Thohir.

Ia menekankan bahwa sanksi berat, termasuk kemungkinan larangan seumur hidup, akan dijatuhkan jika terbukti ada pelanggaran serius, baik dari pemain maupun wasit.

Zulkifli Syukur, pelatih Sulawesi Tengah, meminta maaf atas tindakan anak asuhnya yang memukul wasit. Meski demikian, ia menilai bahwa keputusan wasit sangat mempengaruhi mental pemainnya.

"Saya juga tidak bisa membenarkan tindakan yang dilakukan oleh pemain saya. Tapi patut kita lihat bagaimana hancurnya mental pemain kami sampai emosi mereka sudah tidak bisa terbendung lagi," ujar dia dalam unggahan di akun Instagram pribadi @zulkifli_03_syukur, Minggu, 15 September 2024.

Keputusan kontroversial wasit dan respons emosional pemain Sulawesi Tengah mencoreng perhelatan sepak bola PON 2024. Insiden ini menjadi tamparan bagi PSSI yang tengah berusaha memperbaiki citra sepak bola Indonesia di kancah nasional dan internasional.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | RANDY FAUZI FEBRIANSYAH | ARKHELAUS WISNU TRIYOGO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus