Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Siapa Berani Ikut Lomba Lari Maraton Ini?  

Jarak tempuhnya tak biasa, 100 kilometer.

26 April 2016 | 15.40 WIB

Peserta ikuti ajang lari maraton bertajuk candi ke candi melintas pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, 29 November 2015. Lomba dimulai dari pelataran Candi Brahma Prambanan melalui Candi Bubrah, Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Plaosan. TEMPO/Pius E
Perbesar
Peserta ikuti ajang lari maraton bertajuk candi ke candi melintas pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, 29 November 2015. Lomba dimulai dari pelataran Candi Brahma Prambanan melalui Candi Bubrah, Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Plaosan. TEMPO/Pius E

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lomba lari yang diadakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini bakal menguras tenaga. Sebab jarak tempuhnya tak biasa, 100 kilometer. Padahal alasan penetapan jarak tempuh ini sederhana saja. Angka 100 itu menyesuaikan dengan usia kabupaten ini.

Hebatnya, hingga kini sudah ada 2.000 peserta yang mendaftar, termasuk peserta dari 12 negara. “Lomba lari ini dinamakan Ultra Maraton,” ujar kata ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sleman, Pramana, Selasa, 26 April 2016.

Lomba lari maraton yang dilaksanakan pada 7-8 Mei 2016 ini dimulai dari kompleks kantor kabupaten, melintasi berbagai wilayah hingga menuju ke Telaga Putri di kawasan wisata Kaliurang. Lomba ini memang dikemas dalam bentuk sport tourism dengan menyediakan hadiah total Rp 104 juta.

Panitia juga menyiapkan lomba lari maraton dengan jarak yang lebih pendek: 50 kilometer, 20 kilometer, 13 kilometer, dan 5 kilometer. "Ada kategori umum dan pelajar di tiap kelas jarak lari maraton," kata Pramana.

Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan, lomba lari maraton ini dikemas sedemikian rupa juga untuk mendongkrak jumlah wisatawan yang datang ke kabupaten ini. Sebab, lokasi tujuan wisata di Kabupaten ini jumlahnya banyak dan beragam. "Ini merupakan salah satu promosi wisata untuk mendongkrak wisatawan yang datang ke Sleman," katanya.

MUH SYAIFULLAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Raihul Fadjri

Raihul Fadjri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus