Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya Sirkuit Mandalika, Indonesia juga memiliki sirkuit kelas internasional lainnya, yakni Sirkuit Sentul. Sirkuit Sentul pernah menjadi saksi bisu sejarah dunia balap Indonesia yang tenar pada 1997 silam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika itu ajang balap motor bergengsi, yakni MotoGP diselenggarakan di Sirkuit Sentul. Lokasi sirkuit ini berada di Sentul City, Babakan Madang, Bogor, tak jauh dari Tol Jagorawi.
Jalan Panjang Sirkuit Sentul
Pada 1990, Sirkuit Sentul mulai dibangun, dipimpin Putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra. Kemudian pada 1993, Sentul pun resmi dibuka oleh Soeharto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diketahui, sirkuit saat ini adalah versi terpotong dari desain aslinya. Sekitar 40% lebih pendek dari aslinya, sirkuit berjalan searah jarum jam. Secara keseluruhan, sirkuit ini punya panjang lintasan yang lebih pendek dari Sirkuit Mandalika (4,31 km).
Awalnya, mengutip asianf3.net, Sirkuit Sentul ditujukan untuk balapan motor dan F3 Asian Series. Sirkuit ini terletak di Kabupaten Bogor, dengan kontur daerah berbukit dan sedikit lebih dingin dari Jakarta. Akan tetapi, trek bisa sangat panas dan lembap di bawah sinar matahari. Dilansir dari porsche.com, karakteristik ini dapat menyulitkan para pembalap Eropa yang terbiasa dengan iklim dingin.
Dirangkum dari berbagai sumber, Sirkuit Sentul telah digunakan untuk Superbike World Championship antara tahun 1994 dan 1997 dan FIM Road Racing World Championship Grand Prix pada 1996 & 1997.
Pada 1996 dan 1997 merupakan tahun kejayaan Sirkuit Sentul, di mana Indonesia terpilih sebagai penyelenggara MotoGP. Rider asal Australia, Michael Doohan menjadi juara di kelas utama 500cc, disusul Tetsuya Harada jadi juara di kelas 250 cc dan Masaki Tokudome juara di kelas 125 cc.
Setahun berikutnya giliran rider asal Jepang Tadayuki Okada juara di kelas 500 cc, Max Biaggi juara di kelas 250 cc dan legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi menyabet gelar juara di kelas 125 cc.
Sayangnya, ada efek domino dari Krisis Keuangan Asia pada 1997 yang memperburuk situasi dan membuat dunia balap Indonesia mengalami kendala.
Sirkuit ini juga hampir dimasukkan dalam kalender sementara F1 1997, tetapi tidak jadi. Sebab, krisis keuangan di tahun itu memperburuk situasi dan membuat balap motor tidak jadi terlaksana di Indonesia.
Pada pertengahan 2000-an, sirkuit ini mengadakan dua putaran Grand Prix A1 of Nations, masing-masing pada musim 2005-2006 dan 2006-2007.
Setelah itu pada 2008, GP2 Asia Series balapan di Sentul. Kemudian perlombaan Superstars Series direncanakan pada 2012 dan balapan Asian Le Mans Series pada 2013, tetapi akhirnya dibatalkan.
Sirkuit Internasional Sentul terus menjadi tuan rumah berbagai acara, tetapi sebagian besar balap motor dengan acara ISSOM juga diadakan sepanjang tahun. Sirkuit Sentul juga menjadi tuan rumah lomba jalan para-bersepeda untuk Asian Para Games 2018.
Fasilitas Sirkuit Sentul
Dikutip dari motosport.com, berikut deskripsi Sirkuit Sentul:
- Panjang lintasan: 2,464 mi (3,965 km)
- Lebar: 15 meter (49 kaki)
- Lurus terpanjang: 900 meter (3.000 kaki)
- FIA Lisensi trek kelas 2
- 50 garasi pit
- 2 tribun tertutup
Fasilitas lainnya meliputi:
- Sirkuit Motocross, Autocross, dan Go-Karts
- Hotel Internasional bintang tiga
- Bungalow / Guest House
- Lapangan Golf Internasional
- Restoran
- Pusat Rekreasi
Kabar terakhir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan wacana untuk merenovasi dan revitalisasi Sirkuit Sentul.
M. RIZQI AKBAR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.