Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di pinggir kolam renang sebuah hotel di Jakarta, Aston Taminsyah duduk dengan mata menerawang. Ia sedang bermain dengan pikirannya sendiri. "Bila di dunia ini tak ada permainan catur, saya hanya ingin jadi manusia biasa seperti Papa. Mungkin jadi astronom atau dokter," ujarnya dalam bahasa Inggris yang cukup lancar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo