Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih kepala ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, menyoroti pentingnya konsistensi bagi pasangan Leo Rolly Carnando / Daniel Marthin (Leo / Daniel) jika ingin melangkah lebih jauh di turnamen dengan level Super 750 dan Super 1000. Evaluasi ini penting setelah Leo / Daniel sering gugur di babak-babak awal pada beberapa turnamen awal tahun 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Untuk bisa mencapai hingga babak-babak akhir di level Super 750 atau 1000 memang masih perlu untuk peningkatan atau pematangan tekniknya,” kata Aryono, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Kamis, 14 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Leo / Daniel, pada tahun 2024, mencapai final dan juara di turnamen BWF Super 500 Indonesia Masters 2024. Namun, ganda putra peringkat 11 dunia itu tersingkir di babak pertama atau kedua pada turnamen lainnya seperti Malaysia Open, French Open, dan All England Open 2024.
Di turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu, Leo / Daniel kalah dari juara Olimpiade 2020 Tokyo, Lee Yang / Wang Chi-Lin dalam pertarungan dua gim langsung yang berakhir dengan skor 19-21, 19-21. Mereka pun tersingkir pada babak pertama yang diadakan pada Rabu, 13 Maret 2024.
Aryono menilai beberapa aspek teknis yang perlu ditingkatkan oleh ganda putra peringkat 11 dunia itu setelah tersingkir di All England 2024 antara lain adalah fokus saat menghadapi reli-reli panjang. “Memang Leo / Daniel telah beberapa kali menjadi finalis atau menjadi juara di turnamen BWF Super 500, tapi sebenarnya secara level permainan masih perlu banyak ditingkatkan."
"Dari konsistensinya, fokusnya dalam menghadapi bola-bola rally. Tentunya tur Eropa ini menjadi pembelajaran bagi mereka untuk menjadi lebih baik ke depannya,” ujar Aryono menambahkan.
Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando / Daniel Marthin. Kredit: Tim Media PBSI