Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pilkada

Partisipasi Pilkada Jakarta Turun, Pengamat: Bukan Salah KPUD

Pengamat politik Asrinaldi menyatakan bahwa partai politik juga memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih Pilkada Jakarta.

10 Desember 2024 | 21.56 WIB

Ketua KPUD Jakarta Wahyu Dinata (tengah) membuka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024 Tingkat Provinsi Daerah Khusus Jakarta di Hotel Sari Pasific Jakarta,  Jakarta Pusat, Ahad, 8 Desember 2024. Pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno meraih suara terbanyak dengan 2.183.239 suara. TEMPO/Ilham Balindra
Perbesar
Ketua KPUD Jakarta Wahyu Dinata (tengah) membuka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024 Tingkat Provinsi Daerah Khusus Jakarta di Hotel Sari Pasific Jakarta, Jakarta Pusat, Ahad, 8 Desember 2024. Pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno meraih suara terbanyak dengan 2.183.239 suara. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -  Pengamat politik Asrinaldi menyatakan bahwa penurunan angka partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Menurutnya, partai politik (Parpol) juga memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi pemilih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Partisipasi pemilih adalah tanggung jawab bersama, terutama Parpol yang memiliki hubungan langsung dengan konstituen. Parpol dan pemerintah harus aktif mendorong peningkatan angka partisipasi,” ujar Asrinaldi saat dihubungi di Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanggung Jawab Bersama

Asrinaldi menekankan bahwa banyak pihak masih menganggap rendahnya partisipasi pemilih sepenuhnya menjadi tanggung jawab KPU. Padahal, peran KPU lebih pada penyelenggaraan administrasi dan pelaksanaan teknis pemilu, sementara Parpol seharusnya berperan dalam menggerakkan konstituen mereka.

Namun, pengamat politik Hendri Satrio memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, KPUD Jakarta tetap memikul tanggung jawab terbesar atas rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta.

“KPUD memiliki tanggung jawab yang paling besar,” tegas Hendri.

Evaluasi dan Kolaborasi Lebih Lanjut

Menanggapi penurunan partisipasi, KPU Jakarta berencana melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi penyebab rendahnya tingkat partisipasi dalam Pilkada 2024, dalam hal ini Pilkada Jakarta.

Ketua Divisi Teknis KPU Jakarta, Doddy Wijaya, mengatakan bahwa analisis mendalam diperlukan untuk menemukan akar masalah. “Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengevaluasi apa yang menyebabkan partisipasi pemilih menurun,” ungkap Doddy.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus