Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelantikan Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden menuai pujian dari masyarakat Amerika karena berlangsung inklusif. Pembacaan ikrar Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat diterjemahkan dalam bahasa isyarat oleh seorang petugas pemadam kebakaran dari negara bagian Georgia, Andrea Hall.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sumpah jabatan Joe Biden menjadi viral setelah aktor sekaligus advokat disabilitas, Marlee Matlin dan Head of Accessibility di Microsoft, Jenny Lay-Flurrie membagikan video bahasa isyarat tersebut di akun media sosialnya. "Kapten Andrea Hall menerjemahkan ikrar #PledgeofAllegiance! #InaugurationDay," tulis Marlee Matlin di akun Twitternya, seperti dikutip dari laman Today, Kamis 21 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Masyarakat Amerika Serikat menganggap sumpah jabatan yang disampaikan secara inklusif ini menunjukkan komitmen Joe Biden - Kamala Harris kepada penyandang disabilitas. "Saya dan anak-anak bisa memahami inagurasi yang disampaikan oleh seorang petugas pemadam kebakaran dengan sangat indah," tulis Jenny Lay-Flurrie di akun media sosialnya.
Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menyaksikan kembang api dari Gedung Putih setelah dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 pada 20 Januari 2021. Saat pelantikan Joe Biden bersumpah untuk "melestarikan, melindungi dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat." REUTERS/Tom Brenner
Dalam situs pengukuhan Joe Biden dan Kamala Haris tertulis "Kami berkomitmen memberikan kesempatan yang adil dan memungkinkan semua orang berpartisipasi". Situs tersebut juga menyertakan tautan acara perdana melalui berbagai pilihan aksesibilitas, seperti deskripsi audio, juru bahasa isyarat, dan close caption.
Kali ini kelompok penyandang disabilitas tak merasa terabaikan. Seperti diketahui, komunitas difabel Rungu pernah menyampaikan keprihatinan mereka karena pemerintah tidak mengajak dan tak memberikan informasi yang memadai tentang Covid-19 selama pandemi.
Musababnya, tidak tersedia juru bahasa isyarat dan semua orang bicara dengan mulut tertutup masker. Akibatnya penyandang disabilitas Rungu tidak dapat membaca gerak bibir. Komunikasi digital melalui Zoom atau layanan video lainnya pun sulit terakses karena tidak tersedia fitur close caption atau keterangan tertulis.
Pada September 2020, lembaga National Association of the Deaf atau NAD dan lima difabel Rungu menggugat pemerintah Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump karena tidak menyediakan penerjemah bahasa isyarat selama sosialisasi Covid-19. Hakim perkara ini memutuskan pemerintah Amerika Serikat harus menyediakan penerjemah bahasa isyarat dalam layanan Covid-19 mulai 1 Oktober 2020.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dekat dengan isu disabilitas. Rekam jejak kehidupan pribadi membuat Joe Biden amat memperhatikan bidang kesehatan dan aksesibilitas difabel. Kampanyenya juga mampu menarik simpati kelompok penyandang disabiliitas.
Baca juga:
Joe Biden Sering Sebut Ayahnya Saat Pidato, Ini Pesan yang Paling Mengena