Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Apa Kata Menteri Agama soal Usulan Sertifikasi Pendakwah?

Usulan sertifikasi pendakwah mengemukan setelah viral video Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana mengolok-olok penjual es teh.

10 Desember 2024 | 10.15 WIB

Menteri Agama Nasaruddin Umar menjawab pertanyaan media saat konferensi pers capaian desk pemberantasan perjudian daring dan desk keamanan siber dan perlindungan data di Kantor Komdigi, Jakarta, 21 November 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Menteri Agama Nasaruddin Umar menjawab pertanyaan media saat konferensi pers capaian desk pemberantasan perjudian daring dan desk keamanan siber dan perlindungan data di Kantor Komdigi, Jakarta, 21 November 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya tengah mengkaji usulan sertifikasi pendakwah. "Sedang kami kaji nanti dalam waktu dekat ini," kata Nasaruddin di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024, seperti dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Nasaruddin tidak menjelaskan lebih rinci mengenai perkembangan kajian tersebut. Usulan sertifikasi pendakwah mengemuka setelah viral video Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana mengolok-olok penjual es teh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, meminta kepada Kemenag melakukan sertifikasi juru dakwah guna memastikan para pendakwah memiliki kapasitas yang memadai untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan. "Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah," ujar Maman, Rabu, 4 Desember 2024.

Maman menilai kasus tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak untuk menjaga perkataan di hadapan publik. Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu, pendakwah seharusnya orang yang paling tidak menguasai sumber-sumber nilai keagamaan, baik itu dari Al-Quran, Hadis, maupun sumber-sumber klasik.

Maman menambahkan, ulama pun dianjurkan untuk memiliki tema-tema pokok keagamaan dalam setiap sumber ceramah. Dia menekankan tidak boleh ada bahasa kotor maupun candaan yang mengolok-olok pihak lain saat berdakwah.

"Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama. Misalnya, soal kesederhanaan atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama," katanya.

Buntut dari ucapannya yang viral tersebut, Miftah lantas menyatakan mengundurkan diri sebagai pembantu Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di kediamannya di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024..

"Keputusan mundur ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia," ucap Miftah.

Hendrik Yaputra dan Daniel A Fajri berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus