Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Telepon berdering-dering di sebuah hotel di Bavois, Swiss, sebuah hari pekan lalu. Jam menunjukkan pukul 12 malam. Sang penelepon, seorang tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM), ingin memastikan apakah perundingan GAM dengan Indonesia berjalan mulus. Pasukan mereka kabarnya sudah disiapkan di dekat jalan-jalan raya di Aceh sana. Jika negosiasi buntu, GAM akan menyerang. Beruntung delegasi GAM berhasil meyakinkan sang tentara agar mengurungkan niatnya. Tentara itu setuju.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo