Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wawancara Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"FIFA Akan Bantu PSSI"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SATU hari setelah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sekretarus Jenderal Yunus Nusi menghubungi Direktur Anggota Asosiasi Regional Asia dan Oceania FIFA—federasi sepak bola dunia—Sanjeevan Balasingam. Lewat telepon, Sanjeevan menginformasikan bahwa tim FIFA akan segera ke Indonesia untuk melihat langsung tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 131 suporter meninggal seusai pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Berikut ini petikan wawancara Yunus Nusi dengan reporter Tempo, Irsyan Hasyim, mengenai laporan PSSI ke FIFA pada Jumat, 7 Oktober.
Apa betul Anda yang berkomunikasi dengan FIFA mengenai tragedi Kanjuruhan?
Setelah kejadian Kanjuruhan itu, saya langsung kontak Sanjeevan lewat telepon.
Kapan komunikasinya?
Kalau saya, (Ahad) siangnya komunikasi. Kalau Wakil Sekjen PSSI (Maaike Ira Puspita) di (Ahad) pagi sudah saya minta lapor.
Apa tanggapan FIFA?
Dia hanya menyampaikan belasungkawa ke saya, kemudian memberikan masukan untuk melakukan yang terbaik dan semoga mampu melewati masa-masa sulit ini. Lalu saya langsung serahkan ke Wasekjen. Saya urus media dan lain-lain.
Akhirnya mereka meminta untuk melaporkan perkembangan pada hari itu juga. Lalu saya laporkan. Kemudian, setiap tiga hari, kami diminta membuat update. Kami sampaikan bahwa tim investigasi sudah dibentuk dan langsung bekerja.
Siapa anggota tim investigasi PSSI itu?
Pak Ahmad Riyadh (Ketua Komisi Wasit PSSI) dan Erwin Tobing (Ketua Komisi Disiplin PSSI).
Seperti apa laporan PSSI ke FIFA?
Laporan kami tertulis. Kami sampaikan via e-mail pada Minggu dan tiga hari setelah itu.
Bagaimana respons FIFA?
Mereka hanya menyampaikan belasungkawa, lakukan yang terbaik, dan semoga federasi akan cepat melewati masa sulit ini dengan baik. Hanya seperti itu.
Apa betul FIFA akan mengirim tim investigasi ke sini?
Tanggal 10 Oktober nanti, mereka akan datang ke Indonesia. Mereka sampaikan via e-mail dan komunikasi dengan Wakil Sekjen.
Sekjen PSSI Yunus Nusi. pssi.org
Apa tragedi Kanjuruhan ini mengancam posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023?
Selama kami berkomunikasi soal tragedi Kanjuruhan ini, mereka sama sekali tidak pernah membahas Piala Dunia U-20 tahun depan. Mereka malah memberikan dukungan dan semangat kepada federasi. Termasuk kepada Presiden (Joko Widodo), mereka juga menyampaikan hal itu. Mereka akan membantu federasi mengelola manajemen kompetisi dan keamanan pertandingan.
Jadi, Presiden FIFA Giovanni Vincenzo Infantino sudah berkomunikasi langsung dengan Presiden Jokowi?
Ya, langsung dengan Presiden.
Jadi, tim FIFA akan datang untuk menginvestigasi tragedi Kanjuruhan ini?
Mereka akan datang untuk melihat langsung dengan mata kepala sendiri dan mendengar langsung. Mereka datang ke sini, lalu kami ajak ke Malang.
Apa betul PSSI tidak mempunyai national security officer seperti kritikan berbagai pihak?
Kalau national security officer kita punya. Di tingkat tim nasional dan staf kita, ada juga untuk menangani national security officer itu.
Lalu bagaimana penerapan national security officer itu di klub sepak bola?
Nanti saya kirim datanya. Juni lalu, kami mengadakan workshop dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Asisten Operasional Kapolri (Inspektur Jenderal Agung Setya) di Mabes Polri, menghadirkan kepala polda dan kepala polres di mana klub Liga 1 itu berada. Perwakilan intelkam juga ada.
Setelah itu, ada lagi workshop tentang kepanitiaan. Ketua panitia pelaksana diundang. Lalu ada lagi workshop tentang security officer dan tentang media.
Apa tanggapan atas penetapan Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan jika merujuk pada regulasi PSSI yang menyebutkan panitia pelaksana yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian di lapangan?
Dalam regulasi federasi, juga PT LIB, itu sudah jelas menjelaskan tanggung jawab berada pada ketua panitia pelaksana, apa pun yang terjadi, baik perusakan maupun kejadian apa pun. Logikanya begini, kalau itu menjadi acuan hukum yang mengharuskan operatornya menjadi penanggung jawab, tidak akan ada operator yang bersedia menjadi operator kompetisi di Indonesia.
Ke depannya, adakah yang mau menjadi direktur utama dan operator di Indonesia? Adakah sponsor yang akan mensponsori kompetisi di Indonesia? Saya jadi pesimistis bila nanti ini akan terjadi.
Bukankah urusan kelayakan stadion yang membuat Akhmad Hadian Lukita menjadi tersangka itu merupakan tanggung jawab PSSI?
Penetapan stadion untuk layak dilakukan kompetisi semua berada di PT LIB, dan PT LIB melakukan verifikasi.
Bagaimana dengan permintaan Polres Malang yang meminta memajukan jadwal pertandingan Arema versus Persebaya ke sore hari, tapi ditolak oleh PT LIB?
Kan, ada rekomendasi Kapolres (Malang) untuk mengadakan pertandingan di malam hari. Jadi, terlepas apa pun alasannya, ketua panitia pelaksana berpegang pada rekomendasi akhir.
Apa kepolisian dan tim gabungan pencari fakta sudah meminta keterangan PSSI mengenai tragedi Kanjuruhan?
Belum ada. Kami juga masih menunggu.
IRSYAN HASYIM
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo