Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Kedua petinggi negara itu membahas kerja sama pada bidang Intelijen.
Menurut Kalla, karena jarak kedua negara cukup jauh, opsi kerja sama yang bisa dilakukan adalah mengembangkan sistem serta berbagi informasi. "Mengenai intelijen harus, tapi lebih penting bagaimana orang Indonesia diawasi di sana," kata Kalla setelah bertemu Erdogan di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu, 1 Agustus 2015.
Mereka juga membicarakan organisasi bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dianggap menjadi ancaman semua negara. Menurut Kalla, semua negara memiliki potensi ancaman dari ISIS yang hampir sama. Namun, karena letak Turki berbatasan langsung dengan Suriah, ancaman yang mereka hadapi lebih besar.
Di sisi lain, Turki juga belajar dari Indonesia tentang bagaimana menyelesaikan konflik di dalam negeri. "Mereka mempelajari bagaimana Indonesia menyelesaikan masalah di Aceh sebagai bahan mereka di sana."
Pertemuan ini merupakan rangkaian dari kunjungan tiga hari Erdogan. Pada hari sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjamu Erdogan di Istana Merdeka. Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan, ia dan Erdogan membahas beberapa hal, antara lain isu-isu keislaman, terorisme, dan perdamaian dunia.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) hari ini juga menandatangani nota kesepahaman dengan Dis Ekonomi Iliskiler Kurulu Turki (DEIK). Isi kesepakatan kedua kamar dagang ini adalah peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, dan teknologi.
FAIZ NASHRILLAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini