Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap 3 Desember. Tahun ini, kegiatan Hari Disabilitas Internasional dipusatkan di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mulai Senin dan Selasa, 2 dan 3 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sehari sebelumnya, Minggu 1 Desember 2019, diadakan pula parade dan gerak jalan sehat penyandang disabilitas di Jalan Sudirman, Jakarta. Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Plaza Barat Stadion Gelora Bung Karno diisi dengan berbagai stan yang menunjukkan berbagai karya difabel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peringatan Hari Disabilitas Internasional dipusatkan di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mulai Senin dan Selasa, 2 dan 3 Desember 2019. Terdapat puluhan stan yang menunjukkan karya difabel, kegiatan organisasi penyandang disabilitas, pengecekan kesehatan gratis, sampai lowongan pekerjaan khusus difabel. TEMPO | Rini Kustiani
Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia atau PPDI, Gufroni Sakaril mengatakan sebanyak 60 stan dari 70 instansi baik kementerian lembaga, organisasi penyandang disabilitas, balai besar Kementerian Sosial, perusahaan BUMN maupun swasta, mengikuti pameran tersebut. Pameran ini dibuka oleh Ketua Dharma Wanita Kementerian Sosial, Grace Batubara .
"Saya bangga sekali bisa melihat karya mereka," kata Grace saat berkunjung ke sejumlah stan di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin 2 Desember 2019. Istri Menteri Sosial, Juliari P. Batubara itu mengatakan setiap orang -termasuk penyandang disabilitas, memiliki kelebihan yang perlu digali sehingga menghasilkan karya.
Penyandang disabilitas netra dan low vision menunjukkan kemampuan mereka dalam membuat minuman kopi di Artne Coffee di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin 2 Desember 2019. TEMPO | Rini Kustiani
Beberapa stan yang menarik perhatian adalah Artne Coffee yang merupakan binaan dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Mahatmiya Bali. Balai rehabilitasi ini berusaha mengembangkan potensi selain memijat atau massage pada tunanetra. Di sana terdapat pelatihan menjadi barista, memasak, dan membuat kerajinan tangan. Ada pula stan yang memamerkan berbagai produk, misalnya lukisan, boneka, tas, makanan, dan sampai pengetahuan akan huruf Braille.