Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Cerita Ahok Belajar Bisnis Ayam dengan Gatot Nurmantyo

Sejumlah persiapan pun sudah dilakukan Ahok. Tak main-main, ia sampai 'berguru' ke Australia untuk mengerti seluk-beluk beternak ayam.

16 Februari 2020 | 10.20 WIB

Kepala Staf Presiden Moeldoko usai melakukan pertemuan tertutup dengan Komisaris Utama di PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 14 Januari 2020. Pertemuan membahas stabilitas harga minyak dan gas. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Kepala Staf Presiden Moeldoko usai melakukan pertemuan tertutup dengan Komisaris Utama di PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kantor Staf Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 14 Januari 2020. Pertemuan membahas stabilitas harga minyak dan gas. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semakin siap melebarkan sayapnya di bidang usaha. Kali ini, Ahok tengah menyusun rencana untuk membuka bisnis ayam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rencana tersebut menjadi salah satu agendanya setelah bebas sebagai tahanan. Bersama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, kini keduanya kerap bertemu untuk membicarakan usaha ayam ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hampir tiap pekan kami bertemu, mau bisnis ayam," kata Ahok seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 17 Februari 2020 berjudul 'Jatuh Bangun Ahok'.

Sejumlah persiapan pun sudah dilakukan Ahok. Tak main-main, ia sampai 'berguru' ke Australia untuk mengerti seluk-beluk beternak ayam. Sesekali, ia juga mampir ke peternakan ayam milik Gatot di Purwakarta, Jawa Barat. "Saya terbuka saja untuk memberi bantuan dan pengalaman," kata Gatot Nurmantyo, Kamis, 13 Februari 2020.

Padahal, Gatot dan Ahok memiliki pandangan berbeda di ranah politik. Gatot pernah hadir dalam aksi unjuk rasa pada 4 November dan 2 Desember 2016. Di mana, aksi tersebut untuk menuntut penuntasan kasus penistaan agama yang menjerat Ahok.

Sebelum memutuskan berkecimpung di ranah bisnis ayam, Ahok mengaku sempat galau. Ia sempat mengutarakan keinginannya untuk menjadi seorang pendeta. Keinginan itu muncul kala ia tengah menghadapi proses perceraian dengan mantan istrinya, Veronica Tan.

Cita-cita lain pun sempat diutarakan Ahok. Ia ingin mengadakan talk show di televisi. Saat itu, kata Ahok, pihak Metro TV sudah bersedia membuat program tersebut.

"Perwakilan Metro TV pun sudah berkunjung ke rutan untuk membicarakan program tersebut," ucap Ahok. Bahkan, program yang masih berada di tahap perencanaan itu, sudah menghasilkan antrean pengiklan.

Namun, lepas dari penjara, program tersebut batal ditampilkan. "Kami memutuskan untuk tidak tayang saja," kata Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun tanpa memberitahukan alasannya.

Di ranah politik, Ahok memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Salah satu faktor pendukung keputusannya mana kala Megawati Soekarnoputri, yang juga seorang Ketua Umum PDIP, sering membesuknya di penjara.

Saat Megawati menjenguknya itu, Ahok kemudian mengucapkan keinginannya. Alhasil, setelah bebas, Ahok bergegas menuju rumah Megawati di Jalan Teuku Umar. "Di sana, Megawati langsung memberikan kartu tanda anggota PDIP. Welcome," kata dia sambil mengenang.

Berita selengkapnya bisa di baca di Majalah Tempo berjudul "Kartu Anggota di Teuku Umar".

ANDITA RAHMA | MAJALAH TEMPO

Catatan Redaksi: Judul berita ini diubah pada Ahad, 16 Februari 2020, pukul 10.31 WIB. Sebelumnya berjudul "Cerita Ahok Bisnis Ayam Bareng Gatot Nurmantyo". Terima kasih.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus