Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Cerita JK Ekonomi Keluarganya Lebih Banyak Ditopang Usaha Istri

JK menceritakan bahwa perekonomian keluarganya lebih banyak ditopang dari penghasilan istrinya, Mufidah, sebagai pengusaha

29 Juli 2019 | 11.56 WIB

Wapres Jusuf Kalla (JK) merangkul istrinya, Mufidah Kalla saat berpose ketika mendapat kejutan ulang tahun di Jenewa, Swiss, Rabu dinihari, 15 Mei 2019 waktu setempat. Foto: Tim Media Setwapres RI
Perbesar
Wapres Jusuf Kalla (JK) merangkul istrinya, Mufidah Kalla saat berpose ketika mendapat kejutan ulang tahun di Jenewa, Swiss, Rabu dinihari, 15 Mei 2019 waktu setempat. Foto: Tim Media Setwapres RI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menceritakan bahwa perekonomian keluarganya lebih banyak ditopang dari penghasilan istrinya, Mufidah, sebagai pengusaha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya di Jakarta ini kalau dihitung berdasarkan penghasilan sebagai wapres tidak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan istri pengusaha," kata JK di Rakernas IV Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia di The Media Hotel, Jakarta, Senin, 29 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JK mengatakan bahwa ibunya, Athirah Kalla, juga pernah menjadi penopang perekonomian keluarga ketika usaha keluarganya mengalami krisis.

Athirah Kalla saat itu menjadi pengusaha sarung sutra, perhiasan, dan menjalankan usaha rental mobil. Pada 1960-an, ketika Indonesia mengalami krisis, bisnis Hadji Kalla, ayah JK, turut terdampak dan tidak berjalan. Di saat itu, usaha Athirah lah yang menjadi penopang hidup keluarga.

Menurut JK, pengusaha wanita juga mendapat penghargaan dari negara. Misalnya, tokoh pejuang kemerdekaan, Rasuna Said, yang namanya diabadikan sebagai salah satu jalan utama di Jakarta. Rasuna Said, kata JK, merupakan pengusaha wanita. "Setahu saya tidak ada jalan pengusaha laki-laki di Jakarta. Tapi yang ada jalan pengusaha wanita," ujarnya,

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus