TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memilih bungkam saat dimintai tanggapannya seputar hasil simulasi Lembaga Survei Indostrategi, yang salah satunya memasangkan Prabowo Subianto dengan dirinya masing-masing sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Di antara hasil simulasi itu, jika
Prabowo Subianto dipasangkan dengan Ganjar Pranowo, maka akan memiliki tingkat elektabilitas tinggi.
Hanya saja dalam simulasi ini, Indostrategi selalu menempatkan Prabowo sebagai capres dan hanya melibatkan dua pasang calon. Selain dengan Ganjar Pranowo, dalam simulasi itu Prabowo dipasangkan dengan
Puan Maharani.
"Alah, yo tekokne (tanyakan) Pak Prabowo nuh?" jawab Ganjar saat dimintai tanggapan perihal dirinya yang dipasangkan dengan Prabowo Subianto tersebut.
Adapun saat ditanya apakah dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara baru-baru ini ada pembahasan tentang politik, termasuk menyinggung soal pemilihan presiden (pilpres), Ganjar membantahnya.
"Heleh kok pilpres opo (apa) lho? Gubernur ki ngurusi (itu mengurusi) daerah," katanya.
Ganjar menjelaskan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu hanya membahas tentang kondisi perekonomian yang sulit agar daerah-daerah juga siap. Dalam hal ini, semua daerah harus dapat memahami dan mengerti kondisi itu tidak hanya secara mikro, melainkan juga makro.
"Dan ketika kita musti arisan untuk memperkuat ekonomi nasional kita semua siap," katanya lagi.
SEPTHIA RYANTHIE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini