Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Gempa NTT: BMKG Belum Cabut Peringatan Dini Tsunami

Masyarakat di beberapa kabupaten merasakan guncangan kuat gempa NTT yang menurut BMKG berpotensi tsunami.

14 Desember 2021 | 12.45 WIB

Peta sebaran potensi tsunami pascagempa M7,4 yang terjadi di Laut Flores, NTT, pada Selasa 14 Desember 2021, pukul 10.20 WIB. Peta dibuat BMKG dengan kenaikan muka air laut maksimum didominasi 0-0,5 meter. (ANTARA/HO-BMKG/uyu)
Perbesar
Peta sebaran potensi tsunami pascagempa M7,4 yang terjadi di Laut Flores, NTT, pada Selasa 14 Desember 2021, pukul 10.20 WIB. Peta dibuat BMKG dengan kenaikan muka air laut maksimum didominasi 0-0,5 meter. (ANTARA/HO-BMKG/uyu)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa NTT (Nusa Tenggara Timur) dengan magnitudo 7,4 terjadi pada Selasa, 14 Desember 2021, pukul 12.20 waktu setempat atau 10.20 WIB. Masyarakat di beberapa kabupaten merasakan guncangan kuat. Parameter gempa berada pada 112 km barat laut Kota Larantuka dengan kedalaman 10 km.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB memantau kondisi pascagempa melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beberapa wilayah. Laporan terkini pada pukul 11.28 WIB, guncangan kuat dirasakan warga Flores Timur.

"Mereka panik hingga berhamburan keluar rumah. Selain di Flores Timur, guncangan kuat juga dirasakan warga Sikka, Lembata dam Manggarai. Kondisi masyarakat di Lembata sempat panik meskipun kondisi saat ini sudah kondusif," demikian keterangan Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa, 14 Desember 2021.

Data dampak sementara di NTT, satu warga mengalami luka-luka di Kabupaten Manggarai. Warga sudah mendapatkan pertolongan oleh petugas di lapangan.

Guncangan gempa magnitudo 7,4 dirasakan juga masyarakat di Kota Makassar dan Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Menurut informasi BPBD Kabupaten Selayar, terdapat kerusakan Gedung sekolah namun pihak BPBD masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.

Sementara itu, BMKG masih mengeluarkan potensi tsunami berdasarkan pemodelan di beberapa wilayah NTT, yaitu Flores Timur, bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata. Status peringatan adalah 'Waspada’ yang merujuk pada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.

Daerah yang berada pada status ini diharapkan untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai. BMKG menginformasikan estimasi tiba tsunami dengan waktu berbeda pada wilayah-wilayah tersebut.

Berdasarkan pengamatan muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG), tsunami minor terdeteksi di Marapokot dan Reo dengan ketinggian 7 cm. Berdasarkan data kegempaan pada parameter lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG merilis bahwa gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Di samping itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip

Parameter lain dengan skala MMI atau modified mercally intensity, BMKG merilis guncangan gempa NTT dirasakan di wilayah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI, sedangkan Tambolaka, Waikabubak dan Waingapu III MMI. Gempa susulan tercatat hingga pukul 11.40 WIB menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa susulan dengan maksimum magnitudo 5,6.

Baca: Gempa di Laut Flores, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami

DEWI NURITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus