Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Gerindra Sebut NasDem Tak Mau Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Sufmi Dasco Ahmad, berbicara soal sikap Partai NasDem yang memilih untuk tak masuk kabinet Prabowo-Gibran.

14 Oktober 2024 | 16.49 WIB

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 8 Oktober 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Perbesar
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 8 Oktober 2024. Tempo/Annisa Febiola.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, berbicara soal sikap Partai NasDem yang memilih untuk tak masuk kabinet Prabowo-Gibran. Meskipun demikian, NasDem menyatakan tetap mendukung pemerintahan baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"(NasDem) Bukan tidak mendapat kursi di kabinet," kata Dasco kepada wartawan di Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam proses pertemuan antara Ketua Umum NasDem dan Prabowo Subianto, kata Dasco, NasDem telah menyampaikan akan mendukung penuh pemerintahan. Hanya saja, NasDem tidak menempatkan kadernya untuk mengisi kursi menteri.

"NasDem akan mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran, tetapi tidak menempatkan menterinya di kabinet," kata dia.

Dasco menuturkan, awalnya Prabowo tetap meminta kader NasDem untuk mengisi kursi menteri. Namun, NasDem tak mengambil tawaran itu. 

"Tadinya Pak Prabowo tetap meminta, tetapi karena NasDem menyampaikan bahwa tetap akan mendukung penuh pemerintahan, walaupun tidak ada kader yang di kabinet," ujar Wakil Ketua DPR itu. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, membeberkan alasan partainya tak berada di dalam kabinet Prabowo-Gibran karena rasa tahu diri atas posisinya. Partai NasDem bukan merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. 

Ketik itu, NasDem memilih untuk mendukung Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar. "Nah, karena itu secara etika tentu NasDem istilahnya tahu diri ya, memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung Pak Prabowo-Pak Gibran untuk mengisi komposisi di kabinet," ujar Saan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 14 Oktober 2024. 

Dia menyebut, NasDem mendahulukan pos-pos kementerian bagi para partai politik yang mendukung Prabowo sejak awal. Meskipun, NasDem akhirnya juga menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran usai dinyatakan memenangi Pilpres. 

"Jadi, sekali lagi ini lebih kepada soal etika dan kepantasan aja, karena memang NasDem bukan partai pendukung," ujar Saan. 

PIlihan Editor: Prabowo Panggil Calon Menteri ke Kertanegara, Ini Daftar Nama Terpantau Hadir

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus