Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Hadi Tjahjanto, dari Penerbang Pesawat Angkut Jadi Panglima TNI

Sebelum menjadi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dulu hanya sebagai penerbang pesawat angkut Cassa.

9 Desember 2017 | 19.30 WIB

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berfoto bersama usai Upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Lapangan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 9 Desember 2017. Tempo/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berfoto bersama usai Upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Lapangan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 9 Desember 2017. Tempo/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) Marsekal Pertama (Purn) Dwi Badarmanto mengungkap kisah sebelum Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto mencapai puncak karirnya sebagai Panglima TNI. Dwi Badarmanto menyebut bahwa karir Hadi Tjahjanto biasa-biasa saja sebelum menjabat sebagai perwira tinggi bintang satu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dulu, Hadi hanya bertugas sebagai pilot pesawat angkut Cassa, salah satu jenis pesawat angkut ringan. "Siapa yang menyangka jika seorang penerbang pesawat angkut bisa jadi Panglima TNI, mekanik mesin pun mungkin tak menyangka," kata Dwi Badarmanto dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 9 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai mantan Kadispen TNI-AU, Dwi menceritakan, karir Hadi mulai menanjak saat dia diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah pada 2010. Ketika itu, Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Saya kira ini seperti takdir yang sudah dipertemukan, padahal saat itu Hadi di tengah dilema antara Lanud Husein Sastranegara. Ini seperti kehendak Tuhan karena saat itu Jokowi jadi Wali Kota," kata dia.

Sejak saat itu, lanjut Dwi, karir Hadi semakin meroket tajam. Pada Juli 2015, Hadi diangkat menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda. Selang setahun, November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan. Tiga bulan setelah menjabat sebagai Irjen Kemenhan, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara, tepatnya 18 Januari 2017 menggantikan Agus Supriatna.

Hingga akhirnya, Hadi Tjahjanto dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI menggantikan Jendral Gatot Nurmantyo. Setelah disetujui DPR, Hadi Tjahjanto resmi dilantik pada tanggal 8 Desember 2017 di Istana Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus