Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus dan politikus Partai Gerindra Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel hampir terlibat baku hantam saat menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi swasta. Keduanya ternyata merupakan calon legislatif DPR RI yang bertarung di daerah pemilihan (Dapil) yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Deddy dan Noel sama-sama terdaftar sebagai calon legislatif di Dapil Kalimantan Utara. Noel merupakan calon DPR RI dengan nomor urut satu dari Partai Gerindra di Dapil tersebut. Sementara itu, Deddy juga menempati nomor urut yang sama untuk PDIP di provinsi itu.
Deddy, Noel, dan para calon legislatif dari Dapil Kalimantan Utara memperebutkan tiga kursi yang dialokasikan untuk Dapil mereka di Senayan. Adapun Dapil tersebut meliputi Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan, Tata Tidung, dan Kota Tarakan.
Hingga saat ini, penghitungan suara di Dapil Kalimantan Utara masih terus berlangsung. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kalimantan Utara baru akan melaksanakan rapat pleno terbuka untuk rekapitulasi hasil penghitungan suara di provinsi tersebut pada hari ini dan besok, 7-8 Maret 2024.
Adapun ribut-ribut antara Deddy dan Noel terjadi di program “Panggung Demokrasi” yang disiarkan Metro TV. Mereka membahas dinasti politik Jokowi dan dugaan kecurangan Pemilu 2024 dalam acara yang berlangsung Senin, 4 Maret 2024 lalu itu.
Diketahui, Deddy dan PDIP merupakan pendukung calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Sementara itu, Noel Ebenezer mendukung ketua umum partainya, Prabowo Subianto, yang menjadi calon presiden berpasangan dengan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam video yang diunggah akun media sosial Metro TV, Deddy dan Noel terlihat beradu mulut dalam acara tersebut. Awalnya, Noel sedang berbicara dengan pakar hukum tata negara Feri Amsari yang juga hadir dalam program itu.
Dalam perbincangannya dengan Feri, Noel menyinggung ada orang yang membicarakan Pemilu curang tapi tetap ikut Pemilu. “Ini kelompok culas, menggugat kecurangan saya anggap. Orang yang culas menggugat kecurangan,” kata Noel.
Presenter Metro TV pun berusaha mengklarifikasi ucapan Noel tersebut. “Orang yang culas ini siapa yang dimaksud?” tanya pembawa acara kepada Noel.
Menanggapi pertanyaan itu, Noel tiba-tiba meminta pembawa acara untuk bertanya kepada Deddy yang belum banyak berbicara. Noel menuding Deddy tahu apa yang dimaksud culas tersebut. “Tanya Deddy. Deddy paham tuh orang-orang culas itu siapa,” ucap Noel sambil menunjuk politikus PDIP itu.
Tidak terima namanya disebut bersama sosok-sosok culas oleh Noel, Deddy pun membalas. “Gue enggak ada ngomong daritadi. Eh, tangan lo enggak usah nunjuk-nunjuk,” ujar dia.
Deddy lalu balik menuding Noel berusaha menyudutkan dirinya karena kalah pemilihan legislatif. “Aduh, lo Pemilu aja kalah songongnya minta ampun.”
Tensi pun meninggi, Noel sempat menggebrak meja dan kembali menunjuk-nunjuk Deddy. “Eh, lo hasil dari culas. Elo hasil dari culas, yang bener aja lo,” ujar Noel.
Keributan keduanya berlanjut saat jeda iklan. Noel terlihat menghampiri Deddy yang duduk di seberangnya. Melihat itu, Deddy ikut berdiri dan menghampiri Noel sehingga harus dipisahkan oleh kru Metro TV. Tempo masih berupaya mengkonfirmasi Deddy dan Noel soal penyebab keduanya tersulut emosi dan hampir adu jotos saat jeda diskusi di televisi.